Jakarta – Pemerintah terus melakukan berbagai cara dalam memutus matarantai covid-19, salah satunya dengan pelacakan virus ini di masyarakat. Hari ini sebanyak 68.418 suspek terkait covid-19 dipantau oleh pemerintah.
Data terbaru dari Kementerian Kesehatan tersebut disampaikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kepada wartawan, Jumat 1 Januari 2021. Data ini diperbarui setiap hari per pukul 12.00 WIB.
Adapun kasus baru di Indonesia Pada hari ini, tercatat sebanyak 8.072 kasus. Sehingga total kumulatif kasus positif covid-19 di RI berjumlah 751.270 kasus.
Kabar baiknya, sebanyak 6.839 pasien dinyatakan sembuh dari Corona pada hari ini. Jadi total kumulatif pasien yang telah sembuh dari Corona di RI berjumlah 617.936 orang.
Disisiain, dilaporkan sebanyak 191 pasien Corona meninggal. Total kumulatif pasien COVID-19 di RI yang meninggal dunia sebanyak 22.329 orang.
Adapun pengertian kasus suspek covid-19 adalah sebagai berikut:
1 Orang dengan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal.
2 Orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable covid-19.
3 Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan. (*)
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More