Categories: Keuangan

Pemerintah Tawarkan Sukuk Rp4 Triliun

Jakarta–Pemerintah akan kembali melakukan lelang penjualan lima seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN/sukuk negara) pada Selasa, 26 Januari 2016. Melalui lelang ini, pemerintah memasang target indikatif sebesar Rp4 triliun. Dana tersebut rencanannya akan dialokasikanuntuk memenuhi sebagian target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016.

Kelima seri sukuk yang akan dilelang terdiri atas seri SPN-S 13072016 (reopening), PBS006 (reopening), PBS009 (reopening), PBS011 (reopening), dan PBS0012 (new issuance). Lelang akan dibuka pada 26 Januari 2016 pukul 10.00 WIB dan ditutup pada pukul 12.00 WIB. Hasilnya akan diumumkan pada hari yang sama, sedangkan setelmen akan dilakukan pada 28 Januari 2016.

Secara rinci, sukuk seri SPN-S 13072016 akan jatuh tempo pada 13 Juli 2016, menawarkan imbalan diskonto. Penerbitan sukuk ini menggunakan akad ijarah sale and lease back dengan underlying asset Barang Milik Negara (BMN) berupa tanah dan bangunan.

Sementara itu, sukuk seri PBS006 akan jatuh tempo pada 15 September 2020 dan menawarkan imbalan sebesar 8,25 persen. Seri PBS009 akan jatuh tempo pada 25 Januari 2018, menawarkan imbalan 7,75 persen. Seri PBS011 akan jatuh tempo pada 15 Agustus 2023, menawarkan imbalan 8,75 persen. Terakhir, seri PBS012 akan jatuh tempo pada 15 November 2021, menawarkan imbalan fixed rate.

Penerbitan keempat seri sukuk tersebut menggunakan akad ijarah asset to be leased, dengan underlying asset proyek/kegiatan dalam APBN 2016.

Dalam keterangannya, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko menyatakan bahwa lelang ini bersifat terbuka (open auction) dengan metode harga beragam (multiple price). Pada prinsipnya, semua pihak baik investor individu maupun institusi dapat menyampaikan penawaran pembeliannya (bids). Namun, dalam pelaksanaannya, penyampaian bids harus melalui peserta lelang yang telah memperoleh persetujuan dari Kementerian Keuangan.(*) Ria Martati

Apriyani

Recent Posts

Siap-Siap! Transaksi E-Money dan E-Wallet Terkena PPN 12 Persen, Begini Hitungannya

Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More

1 hour ago

Kemenkraf Proyeksi Tiga Tren Ekonomi Kreatif 2025, Apa Saja?

Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More

1 hour ago

Netflix, Pulsa hingga Tiket Pesawat Bakal Kena PPN 12 Persen, Kecuali Tiket Konser

Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More

2 hours ago

Paus Fransiskus Kembali Kecam Serangan Israel di Gaza

Jakarta -  Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More

2 hours ago

IHSG Dibuka Menguat Hampir 1 Persen, Balik Lagi ke Level 7.000

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More

4 hours ago

Memasuki Pekan Natal, Rupiah Berpotensi Menguat Meski Tertekan Kebijakan Kenaikan PPN

Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More

4 hours ago