Moneter dan Fiskal

Pemerintah Tawarkan SBR003 Via Online Dengan Bunga 6,8%

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akhirnya secara resmi membuka masa penawaran Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR003 kepada investor individu secara online (e-SBN) yang akan berlangsung mulai 14-25 Mei 2018.

Adapun tingkat kupon atau bunga Surat Utang Negara (SUN) kepada investor ritel ini ditetapkan sebesar 6,8 persen. Sementara itu, penetapan hasil penjualan akan dilakukan di 28 Mei 2018 dan setelmen akan dilakukan pada 31 Mei 2018.

Kupon tersebut berlaku selama tiga bulan pertama, yaitu tanggal 31 Mei 2018 sampai 20 Agustus 2018. Sedangkan tingkat kupon berikutnya akan disesuaikan setiap tiga bulan pada tanggal penyesuaian kupon sampai dengan jatuh tempo.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (Dirjen PPR) Kemenkeu Luky Alfirman mengatakan, penerbitan e-SBN melalui sistem elektronik yang disediakan mitra distribusi ini secara khusus ditujukan untuk mempermudah akses masyarakat berinvestasi di SBN ritel.

“Pemerintah terus melakukan upaya pendalaman pasar keuangan melalui perluasan basis investor dalam negeri dengan menyediakan alternatif investasi bagi masyarakat sekaligus mendukung keuangan inklusif,” ujarnya di Jakarta, Senin, 14 Mei 2018.

Kupon yang ditetapkan sebesar 6,8 persen tersebut berasal dari suku bunga acuan Bank Indonesia (BI 7-day Reverse Repo Rate) ditambah spread tetap sebesar 225 basis points (bps) atau sebesar 2,55 persen. Tingkat kupon berikutnya akan disesuaikan setiap tiga bulan pada tanggal penyesuaian kupon sampai dengan jatuh tempo.

Penyesuaian tingkat kupon didasarkan pada suku bunga acuan ditambah spread tetap 2,55 persen. Adapun tingkat kupon SBR003 ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata bunga deposito satu tahun yang hanya 5,6 persen.

Dalam penawaran seri SBR003, pemerintah tak hanya melibatkan bank umum dan perusahaan efek, tapi juga melibatkan perusahaan teknologi keuangan (fintech). Ada sembilan perusahaan yang dilibatkan, yakni lima bank umum (Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, dan Bank Permata), tiga perusahaan efek (Trimegah, Bareksa, dan tanamduit), serta satu fintech (Investree).

Asal tahu saja, minimum pemesanan SBR003 ini sebesar Rp1 juta dan maksimum pemesanan adalah Rp3 miliar. Pemerintah juga menargetkan mampu mengumpulkan dana hingga Rp1 triliun dari hasil penjualan SBN ritel online tersebut. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

AXA Mandiri Hadirkan Asuransi Dwiguna untuk Bantu Orang Tua Atasi Kenaikan Biaya Pendidikan

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More

16 mins ago

Sritex Pailit, Pemerintah Diminta Fokus Berantas Impor Ilegal dan Revisi Permendag 8/2024

Jakarta - Koordinator Aliansi Masyarakat Tekstil Indonesia (AMTI) Agus Riyanto mengapresiasi langkah cepat Presiden Prabowo… Read More

21 mins ago

Jelang Pilpres AS, Harris dan Trump Bersaing Ketat dengan Selisih Suara Tipis

Jakarta - Kandidat Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris dan Donald Trump, saat ini tengah bersaing… Read More

1 hour ago

Erick Thohir Godok PP Hapus Kredit UMKM, Fokus pada Petani dan Nelayan

Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah menggodok Peraturan Pemerintah (PP) perihal hapus tagih… Read More

2 hours ago

Simak! Daftar 10 Pekerjaan dengan Gaji Tertinggi di Indonesia

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan rata-rata upah buruh di Indonesia per Agustus 2024… Read More

2 hours ago

IHSG Ditutup Rebound, Menguat 0,17 Persen ke Level 7.491

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (5/11) berakhir ditutup pada zona… Read More

3 hours ago