Ilustrasi: Pemerintah tarik utang baru. (Foto: istimewa)
Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan pemerintah telah menarik utang baru sebesar Rp250 triliun hingga Maret 2025.
Angka realisasi pembiayaan utang tersebut setara 40,6 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang mencapai Rp616,2 trilun. Realisasi ini juga meningkat 34,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp85,6 triliun.
Sri Mulyani menjelaskan peningkatan penarikan utang terjadi karena pemerintah melakukan front loading untuk mengantisipasi dampak kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang dinilai dapat menimbulkan disrupsi global.
“Memang terjadi kenaikan karena kita melakukan front loading, mengantisipasi bahwa Trump akan membuat banyak disruption,” ujar Sri mulyani dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI, dikutip, Rabu, 9 April 2025.
Baca juga: Sri Mulyani Bakal Pangkas Beban Pengusaha Imbas Perang Dagang Trump
Secara rinci, pembiayaan utang pemerintah hingga Maret 2025 masih didominasi oleh penerbitan surat berharga negara (SBN), dengan realisasi mencapai Rp282,6 triliun atau 44 persen dari target sebesar Rp642,6 triliun.
Sementara itu, pembiayaan utang melalui pinjaman justru mencatat angka negatif, yaitu Rp12,3 triliun atau -9,2 persen dari target. Begiitu pula dengan pembiayaan non-utang, yang tercatat minus Rp20,4 triliun.
Baca juga: Waspada! Rupiah Terus Dihajar Dolar AS dan Utang RI Tembus Rp8.325 Triliun
Dengan demikian, total pembiayaan anggaran hingga akhir Maret 2025 tercatat sebesar Rp250,0 triliun.
“Jadi dalam hal ini kami ingin menyampaikan bahwa kita akan tetap menjaga APBN dan terutama utang dan juga defisit kita secara tetap prudent, transparan, hati-hati,” imbuh Sri Mulyani. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Majoris Asset Management dan IGF-BPMI meluncurkan Program Wakaf Saham Masjid Istiqlal, memungkinkan masyarakat… Read More
Poin Penting IHSG tetap menguat, ditutup naik 0,46 persen ke level 8.660,59 meski mayoritas indeks… Read More
Wealth Practice bertajuk “Legacy in Motion: The Art of Passing Values, Wealth, and Business” persembahan… Read More
Poin Penting BSI dan BSI Maslahat menyalurkan bantuan 78,7 ton senilai Rp12 miliar bagi korban… Read More
Poin Penting IHSG menguat 0,32 persen sepanjang pekan 8–12 Desember 2025 dan ditutup di level… Read More
Poin Penting IHSG naik 0,32 persen dalam sepekan ke level 8.660,49, serta mencatat rekor tertinggi… Read More