Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan realisasi pembiayaan anggaran melalui utang hingga Mei 2024 sebesar Rp132,2 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan realisasi tersebut menurun sebesar 12,2 persen dari target pembiayaan utang dalam APBN 2024 yang sebesar Rp648,1 triliun, atau 16,2 persen terhadap APBN.
“Sampai dengan Mei 2024, pembiayaan utang kita Rp132,2 triliun, ini turun 12,2 persen,” kata Sri Mulyani dalam APBN KiTa, Kamis, 27 Juni 2024.
Baca juga: Ngeri! Prabowo Disebut Berencana Naikkan Rasio Utang RI 50 Persen
Secara rinci, pembiayaan utang bersumber melalui Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp141,6 triliun, menurun 2 persen atau 21,3 persen dari pagu APBN 2024.
Sri Mulyani menyebut penurunan tersebut terjadi meski penerimaan negara turun, sementara belanja negara melonjak. Ini disebabkan karena negara menggunakan sumber dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) dari tahun sebelumnya.
Baca juga: Utang Luar Negeri RI Turun, Sisanya Tinggal Segini
“Tentu teman-teman bertanya kok bisa pembiayaan utang pada saat penerimaan negara turun padahal belanjanya naik? karena kita juga menggunakan dari sumber yang berasal dari SAL tahun sebelumnya,” jelasnya.
Sri Mulyani menjelaskan pemerintah mulai menggunakan instrumen pembiayaan non utang seperti SAL. Ini sebagai bentuk prinsip kehati-hatian dalam APBN dalam beberapa tahun terakhir.
Adapun, realisasi pembiayaan non utang mencapai Rp47,6 triliun, setara dengan 37,9 persen dari pagu anggaran APBN 2024 yang disiapkan sebesar Rp125,3 triliun. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More