Jakarta – Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Perekonomian, membuat program quick wins, yang bertujuan untuk mempercepat perbaikan di bidang ekonomi.
“Kita punya program yang disebut quick wins, sehingga apa yang diinginkan oleh pak presiden dapat dilakukan dalam waktu singkat,” ujar Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto, dalam acara Kompas 100 CEO Forum 2019, di Jakarta, Kamis, 28 November 2019.
Dia mengungkapkan, program quick wins ini antara lain programnya terkait dengan defisit neraca perdagangan dan current account defisit. Program quick wins ini melibatkan banyak kementerian, sehingga akan ada koordinasi dengan beberapa pos-pos kementerian lainnya.
Lalu, ke depan akan ada beberapa program yang masuk ke dalam kategori mandatory, sehingga akan didahulukan terlebih dahulu.
“Beberapa program itu adalah mandatory, didahulukan dahulu. Dan kita memiliki road map sampai B40, B50, B70, bahkan B100. Jadi untuk sekarang dengan program B30, itu nanti membutuhkan kelapa sawit CPO yang terserap itu 10 juta kiloliter, berarti penghematan likuidasinya itu bisa mencapai delapan digit US dolar, jadi ini bisa menurunkan defisit neraca perdagangan,” jelasnya.
Program quick wins ini juga ada program green avtur dimana dengan adanya green avtur ini, menurutnya, penghematan bisa mencapai US$2 billion. “Jadi program quick wins ini diharapkan bisa memperbaiki neraca perdagangan dan menyelesaikan ketergantungan kita pada impor,” ucapnya. (*) Steven
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More