“Kalau negara besar seperti Indonesia, dan Australia, pemiliknya di mana? Jualnya di mana? pajaknya gimana? Bagian penerimaan ini akan jadi bagian yang dinamis,” ujar Sri Mulyani.
Baca juga: Ini Rencana Menkeu Naikkan Penerimaan Pajak
Sementara itu, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi menambahkan, pihak Bea dan Cukai hanya dapat mendeteksi transaksi online ekspor impor yang barangnya terlihat fisiknya atau tangible. Namun untuk barang-barang intangible atau tidak dapat terlihat secara fisik, seperti software, masih sulit untuk terdeteksi.
“Model konvensional dan e-commerce ini dibedakan, yang tangible dan intangible. E-commerce bisa juga yang tangible, tapi bisa juga yang intangible, kayak software. Ini level of playing field-nya harus kami perhatikan, termasuk di kepabeanan,” jelas Heru. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More
Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) kembali meraih peringkat "Gold Rank" dalam ajang Asia… Read More