Moneter dan Fiskal

Pemerintah Sebut Pertumbuhan Ekonomi 2019 Sulit Sentuh 5,3%

Jakarta – Meski pertumbuhan ekonomi tahun ini akan berada dalam tren meningkat, namun menurut pemerintah akan berat bagi pertumbuhan ekonomi untuk mencapai asumsi dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2019 yang mencapai 5,3 persen.

“Pada 2019 tren ekonomi kita tetap tumbuh atau bisa terjaga pada angka di 2018. Karena, pertumbuhan ekonomi 5,3 persen akan berat dari sisi supply maupun demand,” ujar Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Selasa, 8 Januari 2019.

Namun demikian, Sri Mulyani memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi 2019 bisa terjaga lebih stabil di atas 5 persen. Perlu diketahui, pada Kuartal III-2018 tingkat pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 5,17 persen atau berada dalam tren meningkat di sepanjang tahun lalu.

Guna menjaga stabilitas ekonomi 2019 tersebut, kata Menkeu, pemerintah akan melakukan penyesuaian pada asumsi nilai tukar rupiah di APBN 2019 yang sebesar Rp15.000 per dolar AS. “Nilai tukar rupiah di APBN diperkirakan akan ada adjustment,” ucapnya.

Sejauh ini, jelas dia, Bank Indonesia (BI) sudah menjaga stabilitas rupiah dan pemerintah juga mendorong agar rupiah sesuai dengan fundamental. “Rencana The Fed menaikkan suku bunga berpengaruh ke rupiah. Kami di APBN (2019) sudah putuskan asumsinya, sebelum adanya pernyataan Jerome Powell baru-baru ini,” paparnya.

Menurutnya, tren depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS lebih rendah dibandingkan negara-negara emerging market lain. “Maka, Indonesia menjadi pilihan investor, karena kebijakan fiskal dan moneternya yang mampu menjaga stabilitas ekonomi. Inflasi kita juga bagus di level rendah,” imbuhnya.

Dengan demikian, kata Sri Mulyani, kondisi Indonesia di tengah ketidakpastian global tersebut menjadi keuntungan untuk mengundang investor asing. “Kita mempunyai posisi yang bagus dengan kondisi seperti itu. Capital inflow akan terjadi dan bisa menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi,” tutupnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Makan Bergizi Gratis Dinilai Dongkrak Perekonomian, Ini Penjelasannya

Jakarta - Program makan bergizi gratis yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dinilai memberikan dampak… Read More

8 mins ago

HSBC Cetak Pertumbuhan Dana Kelolaan Nasabah Tajir Rp10 Triliun di Kuartal III 2024

Jakarta – PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) mencetak pertumbuhan dana kelolaan nasabah kaya (afluent) menembus… Read More

60 mins ago

Dampak Kemenangan Trump di Pilpres AS bagi Indonesia: Untung dan Ruginya

Jakarta – Ekonom Universitas Paramadina Samirin Wijayanto, menilai bahwa kemenangan Donald Trump dalam Pemilu AS 2024 membawa dampak… Read More

1 hour ago

OJK Sebut 4 Elemen Ini Jadi Kunci Regulasi Keamanan Siber

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti perkembangan digitalisasi yang semakin canggih, memudahkan, dan lebih… Read More

2 hours ago

Trump Menang Pilpres AS, BCA Cermati Dampaknya ke Pasar Keuangan

Jakarta – Direktur BCA Haryanto Budiman menilai kemenangan Donald Trump dalam Pemilu Amerika Serikat (AS) 2024 dapat… Read More

2 hours ago

IHSG Ditutup Ambles 1,90 Persen ke Level 7.243, 362 Saham Merah

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 7 November 2024, ditutup ambles… Read More

3 hours ago