Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai, kontraksi ekonomi masih membayangi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV 2020.
Dirinya bahkan merevisi kebawah pertumbuhan ekonomi kuartal IV menjadi minus 2% hingga positif 0,6%. Dimana titik bawah proyeksi tersebut lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang minus 1,6% hingga positif 0,6%.
“Indonesia telah lampaui titik rendah atau rock bottom di kuartal II kontraksi 5,32% dan lebih tinggi di kuartal III minus 3,49%. Kalau momentum ini bisa kita jaga, maka kuartal IV diperkirakan bisa minus 2% sampai 0,6%,” kata Airlangga dalam diskusi virtual di Jakarta, Senin 14 Desember 2020.
Meskipun begitu, dirinya menilai permintaan domestik telah menunjukkan perbaikan pada periode Oktober hingga Desember 2020. Hal ini dapat terlihat dari laju inflasi yang mulai menunjukkan kenaikan dari beberapa bulan lalu.
Adapun per November 2020, laju inflasi sebesar 0,28% secara bulanan (mtm) dan sebesar 1,59% secara tahunana (yoy). Sebelumnya, indeks harga konsumen mengalami deflasi selama tiga bulan berturut-turut sejak Agustus hingga September 2020.
Sebagai informasi saja, pada APBN 2021 Pemerintah telah menargetkan pertumbuhan ekonomi tumbuh positif 5%. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan tahun ini yang minus 1,7% hingga minus 0,6%. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More