Moneter dan Fiskal

Pemerintah Pede Ekonomi 2024 Tembus 5 Persen, Ini Indikatornya

Jakarta – Pemerintah Republik Indonesia (RI) meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi nasional akan berada pada kisaran 5 persen di akhir tahun ini dan tahun depan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto mengatakan, optimisme ini dilandaskan pada sejumlah indikator yang masih menunjukkan angka positif.

“Pertumbuhan ekonomi kita berkembang dan tumbuh stabil di kisaran 5 persen. Kemarin studi World Bank, Report on Indonesia, sampai tahun 2026, pertumbuhan ekonomi kita diperkirakan masih di kisaran 5 persen,” tuturnya pada acara Outlook Perekonomian Indonesia 2024 yang diadakan Kementerian Koordinator Perekonomian (Kemenko Perekonomian) RI di Hotel St. Regis Jakarta, Jumat, 22 Desember 2023.

Airlangga lalu menjelaskan, dari sisi inflasi, tingkat inflasi Indonesia juga masih terkendali, yakni di level 2,5 +-1 persen. Di mana pada tahun ini ia perkirakan tingkat inflasi berada di angka 2,27 persen secara tahunan dan pada 2024 sekitar 2,50 persen.

Baca juga: Chatib Basri Bocorkan Tanda-Tanda Ekonomi RI Mulai Melemah 

Hal ini juga ditopang oleh rasio utang Indonesia yang masih berada di level 38 persen, berada di bawah standar maksimum utang dari regulasi yang sebesar 60 persen.

Di samping itu, Airlangga jelaskan, pemerintah Indonesia juga aktif berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dari negara sahabat dalam mengembangkan sejumlah sektor unggulan.

“Dalam Keketuaan Indonesia di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) 50 Tahun Kemitraan ASEAN-Jepang kemarin, ada beberapa kesepakatan aksi nyata pada kepemimpinan Pak Presiden di ASEAN. Di antaranya terkait ASEAN Outlook Indo Pacific, ekosistem kendaraan listrik di ASEAN, Digital Economic Framework Agreement yang adalah perjanjian internasional digital pertama dari semua region di dunia. Kemudian juga implementasi Chiang Mai Initiative dan Local Currency Transaction untuk ketahanan energi dan pangan,” tambah Airlangga.

Di luar itu semua, Airlangga tak lupa mengingatkan untuk tetap waspada terhadap risiko ekonomi global, seperti volatilitas harga komoditas, kebijakan moneter yang high interest rate dalam jangka panjang, serta ekonomi Tiongkok yang melemah.

Untuk mengantisipasi risiko-risiko itu, ia menyatakan bahwa pemerintah akan terus memperkuat tiga ‘mesin’ pendorong ekonomi nasional, yakni mesin konvensional yang terkait dengan sektor perdagangan, manufaktur, pertanian, dan hilirisasi.

Baca juga: Soal Pertumbuhan Ekonomi, Sri Mulyani: Jangan Sampai APBN jadi Sumber Masalah

Lalu, mesin ekonomi baru yang terkait dengan ekonomi digital, semikonduktor, dan ekonomi hijau. Dan terakhir, mesin ekonomi Pancasila yang terkait dengan pendidikan, kesehatan, pengentasan kemiskinan, serta pembangunan ekonomi yang berkeadilan.

“Ketiga hal ini penting untuk terus didorong ke depan. Dan Indonesia adalah salah satu negara yang berhasil meredam gejolak fluktuatif dari berbagai krisis geopolitik, climate change, dan menggunakan APBN sebagai shock absorber,” pungkasnya. (*) Steven Widjaja

Galih Pratama

Recent Posts

Jumlah SID Naik, BEI Gaspol Tingkatkan Keaktifan Investor di Pasar Modal

Balikpapan – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, jumlah single investor identification (SID) menembus 14 juta per… Read More

20 mins ago

Generali Indonesia Beri Perlindungan Asuransi bagi 6.000 Pelari di PLN Electric Run 2024

Jakarta – PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) terus mendukung berbagai kegiatan yang mempromosikan kesehatan… Read More

1 hour ago

Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon hingga 14 ton CO2

Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More

8 hours ago

Segini Target OJK Buka Akses Produk dan Layanan Jasa Keuangan di BIK 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More

8 hours ago

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

22 hours ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

22 hours ago