Ekonomi dan Bisnis

Pemerintah Pastikan, Realisasi Investasi pada Industri Mamin Terus Berlanjut

Jakarta – Kontribusi industri makanan dan minuman (mamin) dalam menunjang kinerja industri non-migas terus mendapat perhatian pemerintah. Hal ini terlihat pada triwulan I-2022, industri makanan dan minuman telah menyumbang lebih dari sepertiga atau sebesar 37,77% dari PDB industri pengolahan non-migas.

Kemudian, dari sisi realisasi investasi triwulan I-2022 sektor industri makanan dan minuman tercatat mencapai Rp19,17 triliun yang terdiri dari PMDN sebesar Rp9,34 triliun dan PMA sebesar USD684,98 juta. Pemerintah turut mengapresiasi hal tersebut di tengah tantangan yang sulit akibat pandemi Covid-19.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Pemerintah juga mendorong investasi pada sektor industri makanan dan minuman dengan menerapkan standar tertinggi dalam pengelolaan limbah dan konservasi air, mengurangi konsumsi listrik dan air, serta memaksimalkan efektivitas pemurnian air limbah.

“Pada kesempatan ini saya mengapresiasi manajemen Cargill yang telah merealisasikan pembangunan pabrik corn wet mill plant di Pasuruan, Jawa Timur, senilai USD100 juta atau Rp1,3 triliun. Investasi tersebut diharapkan memperkaya daya saing industri makanan dan minuman serta mampu meningkatkan pengolahan pati dan pemanis di dalam negeri,” ucap Airlangga dalam keterangannya, 8 September 2022.

Lebih lanjut, Menko Airlangga menjelaskan bahwa produk pati dan pemanis berbahan dasar jagung tersebut telah menjadi produk ekspor unggulan ke lebih dari 40 negara antara lain Jepang, Australia, Filipina, India, dan Mesir dengan nilai ekspor lebih dari USD150 juta per tahun.

Baca juga: Realisasi Investasi Meningkat 38%, Begini Dampaknya ke Perekonomian

Pengembangan pabrik corn wet milling di Cargill sendiri telah mengadopsi dan menerapkan prinsip-prinsip industri 4.0 dan juga proses otomasisasi dan sistem robotika telah dioptimalkan untuk diterapkan, terutama dalam proses produksi dan pengemasan.

“Pemerintah terus menjamin ketersediaan bahan baku dari pasar domestik maupun global agar investasi semacam ini terus berkembang dan dapat bersaing di pasar global,” imbuhnya. (*) Khoirifa

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Fintech Lending Dinilai Mampu Atasi Gap Pembiayaan UMKM

Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More

10 mins ago

Dukung Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri Sinergi dengan Pengembang

Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More

34 mins ago

BEI Optimistis Pasar Modal RI Tetap Tumbuh Positif di 2025

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More

1 hour ago

Jadwal Operasional BCA Selama Libur Nataru, Cek di Sini!

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More

2 hours ago

IHSG Tinggalkan Level 7.000, BEI Beberkan Biang Keroknya

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More

3 hours ago

Ekonomi AS dan China Turun, Indonesia Kena Imbasnya?

Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More

3 hours ago