Analisis

Pemerintah Optimis, Target Pajak 2018 Bisa Dicapai

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah mematok angka penerimaan pajak pada tahun 2018 sebesar Rp 1.424 triliun atau tumbuh lebih besar dari realisasi penerimaan pajak tahun 2017. Target tersebut tertuang pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2018 yang telah disahkan oleh DPR.

Bila diperhatikan, angka target tersebut dinilai terlalu ambisius bilamana melihat realisasi sepanjang tahun 2017 yang belum melampaui target. Sepanjang 2017, realisasi penerimaan pajak hanya mencapai Rp1.151 triliun atau 89,7% dari target yang dibebankan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku seluruh jajarannya tetap optimis dapat meraih target tersebut hingga akhir 2018 mendatang.

“Apakah 20 persen achieveable? Kalau saya tanya Pak Robert ya achieveable. Kalau saya, lihat tahun 2017, penerimaan pajak sektoral semuanya meningkat,” ungkap Sri Mulyani di Jakarta, Senin Malam 8 Januari 2018.

Sri Mulyani menyebutkan, beberapa sektor seperti pertanian, manufaktur, dan perdagangan yang menyumbang penerimaan pada tahun 2017, bisa memberikan kembali kontribusi pajak pada tahun 2018.

Dirinya juga meyakini, apa yang tersusun dalam APBN 2018 telah mengalami perhitungan yang sesuai dan realistis dengan kondisi perekonomian nasional. Penghitungan target tersebut bersumber dari asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4%, plus inflasi 3,5%, serta upaya ekstra yang telah rutin dilakukan pihak pajak.

“Kita juga punya Automatic Exchange of Information (AEoI), jadi kalau awalnya kita lakukan enforcement tanpa informasi baik, sekarang kita punya informasi bagus,” tambah Sri Mulyani.

Sebagai informasi, Direktorat Jendral Pajak (DJP) mencatatkan angka penerimaan pajak hingga akhir Desember 2017 sebesar Rp1.151 triliun atau hanya meraih 89,7% dari target yang dibebankan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017 sebesar Rp 1.283,6 triliun.(*)

Suheriadi

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

7 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

8 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

11 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

11 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

12 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

14 hours ago