Jakarta- Menteri Keuangan Sri Mulyani optimis dapat menumbuhkan daya beli masyarakat melalui angka konsumsi rumah tangga pada kuartal II 2018 yang mencapai level 5%. Hal tersebut disampaikannya pada saat Rapat Paripurna dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
“Kami tetap akan melihat komponen konsumsi diharapkan dengan inflasi yang rendah, akan tetap bisa meningkat atau dalam hal ini growth-nya di sekitar 5%,” kata Sri Mulyani di Kompleks DPR RI Jakarta, Selasa 3 Juli 2018.
Sri Mulyani menambahkan, salah satu penyokong daya beli masyarakat salah satunya dengan menjaga tingkat inflasi di level yang rendah. Dimana sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi Juni 2018 sebesar 0,59%. Angka ini lebih rendah dibanding inflasi Juni tahun sebelumnya yang juga bertepatan dengan lebaran 2017 sebesar 0,69%.
Tak hanya itu, pihaknya juga meyakini angka pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2018 dapat mencapai 5,2%. Adapun investasi dan ekspor tetap diandalkan sebagai motor penggerak, di samping tingkat konsumsi rumah tangga.
“Pada sisi domestik, sentimen positif berasal dari implementasi berbagai paket kebijakan Pemerintah untuk meningkatkan investasi. Dan juga inflasi yang rendah dan terkendali, serta kebijakan front loading penerbitan surat berharga negara,” kata Sri Mulyani.(*)
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More