Moneter dan Fiskal

Pemerintah Mau Pakai Saldo Anggaran Lebih Sebesar Rp51,38 T di 2024, Untuk Apa?

Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengalokasikan dana saldo anggaran lebih (SAL) sebesar Rp51,38 triliun pada RAPBN 2024. Anggaran tersebut akan digunakan untuk mengantisipasi ketidakpastian ekonomi.

Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Wahyu Utomo mengatakan penggunaan dana SAL tersebut diharapkan pendapatan negara akan tetap optimal.

Baca juga: Anggaran Pemilu 2024 Capai Rp37,4 Triliun, Termasuk Putaran Kedua?

Disamping itu, pemerintah juga masih memiliki sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) yang cukup untuk menjaga perekonomian dari gejolak yang diperkirakan masih dihadapkan dengan ketidakpastian.

“Ditambah buffernya untuk antisipasi ketidakpastian, tidak hanya SILPA saja, tapi punya fleksibilitas, kan punya pasal-pasal di UU APBN yang digunakan untuk fleksibilitas itu. Sehingga dengan kombinasi buffer yang cukup, fleksibilitas yang cukup, maka kita punya daya redam yang efektif,” kata Wahyu di Jakarta, Rabu 30 Agustus 2023.

Merujuk pada RUU APBN Tahun Anggaran 2024 bagian penjelasan, disebutkan bahwa penggunaan tambahan dana SAL 2024 termasuk untuk memenuhi kebutuhan mendesak yang timbul, antara lain untuk menurunkan utang, cadangan belanja Ibu Kota Nusantara (IKN)/sentra pertumbuhan ekonomi baru.

Selain itu, SAL pada 2024 dimanfaatkan juga untuk cadangan belanja Pemilu, cadangan kompensasi, cadangan kurang bayar DBH, hingga cadangan kurang bayar subsidi.

Terkait penggunaannya untuk IKN, Wahyu menyebutkan masih perlu melihat perkembangannya di tahun depan. Pasalnya, pembangunan IKN tidak hanya mengandalkan APBN.

Baca juga: Anggaran Belanja Negara Sisa 60 persen, ‘Bakal’ Buat Apa?

“Pembangunan IKN kan tidak hanya mengandalkan APBN, tapi kita juga mendorong Sovereign Wealth Fund dan inovasi-inovasi lain, sekarang masih didorong ke sana. IKN itu bukan kebijakan jangka pendek, tapi jangka panjang,” jelasnya.

Adapun, berdasarkan Buku II Nota Keuangan, outlook penggunaan SAL pada 2023 diperkirakan sebesar Rp226,88 miliar. Sementara tahun 2022, penggunaan SAL direncanakan sebesar Rp127,3 miliar, tetapi pada akhir tahun tidak ada realisasi penggunaan dana SAL.

“Kemungkinan SAL pada 2023 digunakan itu untuk mengurangi utang, jadi SAL sebagian sudah digunakan untuk mengurangi issuance bond,” pungkasnya. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Irawati

Recent Posts

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

14 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

20 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

21 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

22 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

22 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago