Ekonomi dan Bisnis

Pemerintah Mau Jual 80% Kredit Karbon Dunia Yang Dimiliki RI 

Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai, peluang Indonesia memanfaatkan kredit karbon sangatlah besar. Menurutnya, sekitar 70-80% kredit karbon dunia berasal dari Indonesia, yang bersumber dari hasil kekayaan alam Indonesia.

“Kita mengkontribusikan sekitar 70 sampai 80 persen carbon credit di dunia, yang mana carbon credit kita ini berasal dari mangrove, gambut, hutan, rumput laut, dan sebagainya,” ujar Luhut di Jakarta, Rabu, 15 Januari 2020.

Kredit karbon adalah perdagangan emisi antar negara. Pasalnya, pemerintah Indonesia saat ini tengah menyasar potensi kredit karbon itu. Sebuah negara yang emisi karbonnya rendah bisa menjual porsi emisi yang belum digunakan ke negara lain. Sementara negara pembelinya adalah yang tingkat emisinya melebihi rata-rata.

Lebih lanjut Luhut mengungkapkan, potensi besarnya perdagangan emisi antar negara tersebut, sejalan dengan kedaulatan Indonesia sebagai negara besar yang kaya akan sumber daya alam. “Jadi kita ini negara besar, bukan negara kecil. Jadi jangan dictate kita,” tegas dia.

Kredit karbon sendiri merupakan aktivitas penyaluran dana dari negara penghasil emisi karbon kepada negara dengan potensi sumber daya alam yang mampu menyerap emisi karbon secara alami. Potensi keuntungannya pun diperkirakan bisa mencapai USD82 miliar hingga USD100 miliar per tahun.

Dengan demikian, negara-negara yang menghasilkan banyak emisi karbon nantinya harus mengkompensasinya melalui pembelian kredit karbon dari Indonesia. (*) Steven

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

8 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

8 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

9 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

10 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

10 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

11 hours ago