Jakarta–Pemerintah meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat Berorientasi Ekspor (KURBE). Fasilitas kredit ini diberikan sebagai stimulus kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk meningkatkan daya saing produk ekspor UMKM berbasis kerakyatan.
Melalui fasilitas kredit ini diharapkan kualitas dan nilai tambah produk ekspor UMKM lebih meningkat.
Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM, Braman Setyo mengatakan KURBE menyediakan fasilitas pembiayaan ekspor yang lengkap dan terpadu untuk modal kerja (Kredit Modal Kerja Ekspor/KMKE) dan investasi (Kredit Investasi Ekspor/KIE) bagi UMKM.
“Dengan tingkat suku bunga 9% tanpa subsidi, penyaluran kredit ini bakal ditangani Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI (Indonesia Exim Bank),” ujar Braman dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu, 6 April 2016.
Dia mengatakan, KURBE ini berjangka pembayaran paling lama 3 tahun untuk KMKE dan/atau 5 tahun untuk KIE, batas maksimal KURBE Mikro adalah sebesar Rp 5 Miliar. Sedangkan KURBE Kecil maksimal kredit yang bisa diberikan sebesar Rp 25 Miliar (dengan ketentuan maksimal KMKE sebesar Rp 15 Miliar) dan KURBE Menengah maksimal sebesar Rp 50 Miliar (dengan ketentuan maksimal KMKE sebesar Rp 25 Miliar).
Selanjutnya Braman menjelaskan sasaran utama KURBE adalah supplier atau plasma yang menjadi penunjang industri dan industri atau usaha yang melibatkan banyak tenaga kerja sesuai skala usahanya.
KURBE ini berbeda dengan KUR pada umumnya sehingga perlakuannya juga berbeda. Sehingga para pelaku UKM yg ingin mendapatkan fasilitas KURBE harus bermitra dengan pelaku usaha yg memiliki jaringan ekspor yang sudah berjalan dan secara kontinyu sudah berlangsung. Kemitraan ini yang akan membawa manfaat bagi pelaku UKM dalam transfer knowledge.
Hari kamis tgl 31/3 2016 yg lalu telah diluncurkan KURBE di surabaya antara lain PT. Samudra Kencana Mina Sidoarjo Jawa Timur bermitra dengan usaha mikro untuk memproduksi seafood yang nantinya akan diekspor, dan PT. Perwira Multijaya Kencana bermitra denga usaha mikro memproduksi elektrikal dan mekanikal untuk kebutuhan industri dan lain-lain.
“Ini potensi yang akan digarap oleh Lembaga pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sehingga nanti tidak ada kata sulit untuk mendapat pembiayaan yang murah dengan bersinergi dengan pelaku usaha di lini mikro,” tandasnya. (*) Ria Martati
Editor: Paulus Yoga
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More