News Update

Pemerintah Luncurkan e-Warong dan Pilot Project Bansos Nontunai

Jakarta – Pemerintah melaunching Elektronik Warung Gotong Royong (e-Warong) Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Program Keluarga Harapan (PKH), disertai dengan peluncuran pilot project penyaluran bantuan sosial melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dengan layanan sistem pembayaran Himpunan Bank Negara (Himbara).

Dengan adanya e-Warong ini, nantinya masyarakat akan mendapat layanan perbankan seperti di kantor cabang bank. Hal ini juga bertujuan agar masyarakat bisa melek akan jasa keuangan. Adapun peluncuran e-Warong dan pilot project penyaluran bantuan sosial melalui Kartu Keluarga Sejahtera ini dilakukan di Kampung Rawa RT.17 RW.04, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat.

Menurut Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, agen-agen yang ditunjuk sebagai e-Warong harus memenuhi persyaratan yang ada. Selain itu, dengan adanya e-Warong ini, masyarakat juga bisa membeli kebutuhan pokoknya dengan menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera yang memiliki multifungsi.

“Permintaan e-Warong terus terinspirasi kuat dari Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dengan baik. Perlu kredibilitas untuk jadi agen e-Warong ini seperti bank. Harus dikelola dengan baik,” ujar Khofifah, di Jakarta, Kamis, 18 Agustus 2016.

Di tempat yang sama, Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengapresiasi langkah pemerintah tersebut. Menurutnya, program pemerintah ini merupakan bentuk upaya pemerintah untuk dapat memperkuat inklusi keuangan serta mendorong penggunaan non tunai dalam bertransaksi maupun dalam menerima bantuan sosial yang menggunakan fasilitas bank secara elektronik.

“Peran kami lebih mendukung, karena yang punya program ini sepenuhnya Kemensos, kemudian 4 bank BUMN dibawah supervisi kementerian BUMN, kemudian Bulog komoditi Bulog yang akan mempersiapkan beras di e-Warong ini dan selamat kepada ibu Mensos yang saat ini sudah ke tujuh meresmikan e-Warong ini,” ucapnya.

Dia menilai, program Kemensos ini juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berkomitmen untuk perlindungan sosial. Sejauh ini, penyaluran bansos sebelumnya disalurkan dengan tunai dan tidak tepat sasara. Banyak masyarakat yang mengeluhkan bahwa penyaluran bansos lewat tunai sering tidak sesuai dengan apa yang seharusnya diterima oleh masyarakat.

“Presiden berkomitmen bikin perlindungan sosial, penyalurannya harus dilakukan non tunai supaya bisa langsung diterima calon penerima,” tutup Agus. (*)

Rezkiana Nisaputra

View Comments

Recent Posts

Daftar 5 Saham Pendorong IHSG Selama Sepekan

Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More

4 hours ago

OJK Tuntaskan Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Kredit Fiktif di Bank Kaltimtara

Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More

5 hours ago

Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 1,46 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.844 Triliun

Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More

6 hours ago

NII Melonjak 44,49 Persen, Analis Kompak Proyeksikan Kinerja BTN Bakal Moncer

Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More

17 hours ago

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

19 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

20 hours ago