Categories: Nasional

Pemerintah Kurang Serius Antisipasi Melemahnya Rupiah

Kondisi sudah terlanjut memburuk, pemerintah diminta segera ambil langkah darurat atasi pelemahan rupiah. Apriyani Kurniasih.

Jakarta–Pemerintah dinilai kurang serius dalam mengantisipasi melemahnya nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Termasuk dalam menghadapi pelambatan pertumbuhan ekonomi global.

Jazilul Fawaid Anggota Badan Anggaran DPR mengatakan, pemerintah kurang antisipasi dan telat berpikir. Sekarang kurs rupiah terhadap dolar AS sudah Rp 14 ribu lebih.

Jazilul mengaku heran dengan sikap pemerintah yang tidak terpikir dan memprediksi devaluasi Yuan yang dilakukan oleh Tiongkok. Ia pun berharap pemerintah segera mencari solusi terhadap permasalahan sudah terlanjur parah ini.

“Saya berharap kepada pemerintah selalu mengantisipasi, jangan menunggu sampai parah dan bahaya. Sekarang bukan langkah antisipasi lagi, tetapi darurat. Apapun pemerintah harus lakukan. Kumpulkan para pengusaha nasional kita. Ajak mereka bersama-sama untuk menyelamatkan keadaan,” saran Jazilul.

Jazilul juga menyoroti dana transfer ke daerah dan dana desa yang mencapai Rp782,2 triliun. Angka ini lebih besar dari besaran belanja pemerintah pusat. Ia berharap kepada Pemerintah, dana ini dipastikan sampai ke daerah.

“Jika dana segera sampai ke daerah, maka ekonomi bergerak di daerah. Masalahnya, apakah kemampuan pemerintah untuk menyerap anggaran dan melaksanakan anggaran yang menjadi persoalan. Bisa saja DPR dan pemerintah pusat mengarahkan  kepada daerah, tetapi daerah punya kemampuan melaksanakan atau tidak,” kata Jazilul.

Jika daerah tidak mempunyai kemampuan melaksanakan anggaran, lanjutnya, maka banyak anggaran yang mengendap di bank-bank daerah, seperti yang banyak terjadi sekarang. Sehingga, harapan pemerintah ingin mempercepat pemerataan pembangunan, malah menjadi lambat. Walaupun Pemerintah sudah mengeluarkan terobosan, jika SDM tidak memadai, maka tidak akan mengalami perubahan.

Secara umum, Jazilul mengaku mendukung dana transfer ke daerah yang akan mempercepat anggaran itu berputar di daerah dan bertumbuh di daerah tersebut. “Yang menjadi catatan yaitu siap atau tidak daerah tersebut”pungkasnya.

Apriyani

Recent Posts

Kolaborasi Orderkuota dan Nobu Bank Hadirkan Rekening Digital Madera

Jakarta - Orderkuota berkolaborasi dengan Nobu meluncurkan Madera, sebuah rekening digital serba bisa. Peluncuran Madera… Read More

9 hours ago

Lawatan Perdana Prabowo, Menkomdigi Meutya Hafid: RI Siap Berperan di Kancah Global

Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto memulai lawatan kenegaraan perdana ke sejumlah negara, antara lain… Read More

10 hours ago

Usai 5 Bulan Uji Coba, Program Makan Bergizi Gratis GoTo Group Hadir di 13 Kota

Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) mendukung program pemerintah dalam menyediakan makanan bergizi… Read More

13 hours ago

Siap-siap! Menkop Budi Arie bakal Bikin Anggota Koperasi Melonjak Drastis

Jakarta – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi berkomitmen penuh untuk mendongkrak rasio kepesertaan masyarakat… Read More

15 hours ago

Penerimaan Pajak Capai Rp1.517,53 T, Tembus 76 Persen Target APBN per Oktober 2024

Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI mencatat penerimaan pajak hingga Oktober 2024 mencapai Rp1.517,53 triliun,… Read More

15 hours ago

Presiden Prabowo Memulai Lawatan Luar Negeri, Ini Negara-negara Tujuannya

Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto memulai kunjungan kerja luar negeri perdananya, dengan mengunjungi sejumlah negara… Read More

16 hours ago