Ekonomi dan Bisnis

Pemerintah Jamin Ketahanan Pangan Indonesia di Tengah Pandemi

Jakarta – Pandemi Covid-19, musim hujan, dan bencana menjadi tantangan-tantangan yang perlu dihadapi Indonesia dalam mempertahankan suplai pangan. Meskipun demikian, Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian memastikan bahwa ketahanan pangan Indonesia sudah cukup kuat dan akan bertahan hingga 2021.

“Saat ini, 11 bahan pokok dasar dalam kondisi penuh dan terkendali hingga akhir 2020. Untuk musim tanam 1 dan 2, sektor pertanian telah menghasilkan kurang lebih 31 juta ton lebih beras. Stok beras ini akan bertahan hingga 2021 dan bahkan ada overstock di 6,7 juta ton untuk kita ekspor,” jelas Syahrul ketika diundang Satgas Covid-19 dalam TalkShow yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Senin, 9 November 2020.

Selain memastikan ketahanan pangan, Syahrul juga mengungkapkan langkah-langkah yang telah ditempuh pemerintah untuk mempertahankan pangan di tengah ancaman curah hujan tinggi dan bencana. Menurutnya, Kementerian Pertaninan (Kementan) telah melakukan pemetaan lahan-lahan produktif dengan potensi risiko bencana yang berbeda-beda.

Tinggi rendahnya potensi risiko tersebut ditandai dengan zona berwarna hijau, kuning, hingga merah. Pemetaan lahan ini mirip seperti pemetaan wilayah rawan Covid-19 yang dilakukan oleh Satgas Covid-19.

“Daerah yang langgaran banjir dan kontur tanahnya berbahaya, tidak lebih dari 4% dari lahan produktif yang ada. Pada lahan-lahan merah, kami fokuskan ke varietas yang tahan air sesuai mapping yang dipersiapkan,” jelasnya.

Lebih jauh, Mentan mengungkapkan bahwa diversifikasi komoditas dapat meningkatkan ketahanan pangan, serta membuka peluang ekspor. Untun itu, lanjut dia, masyarakat dapat melakukan efisiensi lahan dengan mengembangkan komoditas-komoditas yang diminati dunia.

“Kami berharap ada diversifikasi komoditas dapat menjawab tantangan ketahanan pangan. Kita bisa kembangkan produk ekspor, seperti buah dan herbal. Ini harus kita harus tingkatkan dan kembangkan,” tutupnya. (*) Evan Yulian Philaret

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

9 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

10 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

12 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

13 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

13 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

16 hours ago