Moneter dan Fiskal

Pemerintah Jamin APBN Masih Sehat

Yogyakarta – Pemerintah menjamin Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) masih dalam kondisi sehat, sejalan dengan strategi perencanaan yang dilakukan pemerintah sekaligus memastikan penyaluran keuangan negara secara konsisten yang ditujukan untuk mencapai tujuan pembangunan ekonomi Indonesia yakni masyarakat yang adil dan makmur.

Menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfirman, tentu saja untuk memahami APBN dan tujuan pembangunan ekonomi Indonesia dibutuhkan generasi muda, khususnya mahasiswa sebagai agen perubahan di masyarakat yang memahami APBN secara holistik.

“Dengan memahami APBN, mahasiswa menjadi paham pemerintah secara konsisten mewujudkan cita-cita masyarakat yang adil dan makmur yaitu mengentaskan kemiskinan, mengurangi ketimpangan dan meningkatkan produktivitas dan daya saing,” ujar Luky dalam keterangannya di Yogyakarta, Rabu, 25 Juli 2018.

Luky yang mengisi Kuliah Umum bertema “Membangun APBN yang Kuat dan Generasi Muda yang Cerdas APBN” yang digelar Program Magister Sains dan Doktor Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada ini memaparkan optimisme Indonesia di masa mendatang berkat pencapaian sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar dengan pertumbuhan tertinggi.

Adapun hingga kuartal I 2018, pertumbuhan PDB Indonesia mencapai 5,06 persen atau lebih tinggi dibandingkan kuartal I 2017 yang menandakan membaiknya aktivitas produksi. Dari sisi pengeluaran konsumsi rumah tangga dan pengeluaran untuk barang modal sebagai investasi (PMTB) menjadi penyumbang utama pertumbuhan pada kuarta lI 2018, terjadi peningkatan kontribusi ekonomi domestik yang berasal dari investasi yang artinya ekonomi dalam negeri yang lebih produktif.

Hal ini didukung kontribusi investasi yang mengalami peningkatan yang sangat signifikan seiring pembangunan infrastruktur fisik yang tetap berjalan dan pertumbuhan barang modal yang terus membaik. Kondisi ini membuat berbagai institusi dunia memproyeksikan pertumbuhan Indonesia akan meningkat pada 2018 yang didorong oleh beberapa faktor.

Baca juga: DPR Panggil Pemerintah Bahas Panja RAPBN 2019

Faktor pendorong tersebut adalah, konsumsi yang masih terjaga, inflasi yang terkendali, investasi yang tumbuh stabil, dukungan akselerasi infrastruktur, perbaikan iklim usaha dan paket-paket kebijakan, ekspor dan impor yang terus membaik didorong peningkatan demand dan harga komoditas

“Tidak diabaikan adanya dorongan dari beberapa kegiatan penting berskala besar antara lain Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang, Pilkada Serentak, dan IMF-World Bank Annual Meeting di Bali,” tuturnya.

Meski demikian, kata dia, masih ada tantangan seperti ketidakpastian perekonomian global, moderasi Tiongkok dan kerentanan pasar keuangan, normalisasi kebijakan moneter negara maju, geopolitik dan perubahan iklim. Hingga saat ini terdapat tantangan pembangunan infrastruktur Indonesia yang masih di bawah rata-rata negara yang setara, kualitas SDM Indonesia hingga riset dan teknologi yang masih tertinggal dibanding negara lain.

“Untuk itu pemerintah merancang APBN sebagai instrumen untuk menciptakan pertumbuhan, kesejahteraan dan pemerataan yang mendorong investasi SDM dan infrastruktur yang merupakan hal vital di era industri 4.0,” paparnya.

Di tempat yang sama, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM Yogyakarta Eko Suwardi menambahkan, bahwa APBN merupakan sebagai instrumen pembangunan. Mahasiswa sebagai kaum muda intelektual harus memiliki bekal yang cukup akan pemahaman APBN, terkait dengan pengelolaan maupun sumber anggarannya. Dia berharap mahasiswanya bisa cerdas APBN dengan mendapatkan kuliah tersebut.

“Karena Pak Dirjen termasuk orang pertama yang menjalankan APBN, sehingga tahu persis apa APBN itu. Kami mendorong generasi muda agar cerdas APBN, agar ke depan bisa memanfaatkan APBN sebaik-baiknya ketika sudah terjun ke lapangan baik di pemerintahan maupun swasta,” tutupnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

3 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

4 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

4 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

23 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

24 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

24 hours ago