News Update

Pemerintah Ingin Bunga KUR Turun Lagi, BRI: Tergantung Subsidinya

Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mengaku masih melakukan kajian terkait dengan keinginan pemerintah untuk dapat menekan kembali suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang saat ini masih sebesar 9 persen.

Menurut Direktur Utama Bank BRI, Suprajarto saat ditemui di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu, 6 September 2017, keinginan pemerintah untuk kembali menurunkan suku bunga KUR di bawah 9 persen bisa direalisasikan asalkan subsidi pemerintah jelas.

“Sepertinya wacana pemerintah akan lebih turun yaa. Saya dengar targetnya sampai 7 persen. Tapi tergantung subsidinya. Kalau subsidinya banyak yaa mau berapa pun bunganya bisa,” ujar dia.

Dia mengungkapkan, dengan pemerintah memberikan subsidi yang cukup kepada lembaga keuangan yang menyalurkan KUR, maka sangat mungkin bagi BRI untuk ikut menerapkan bunga KUR di bawah 9 persen. Sehingga bunga yang rendah itu tidak membebani bank.

“Karena hitung-hitunganannya subsidi bisa nutup cost kita. Selesai urusannya. Yang penting mau berapa pun bunga, subsidinya harus sesuai,” ucapnya.

BRI sendiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp46,2 triliun sampai dengan Agustus 2017. Penyaluran KUR ini telah dilakukan kepada 2,5 juta debitur. Penyaluran KUR Rp46,2 trliun tersebut sudah 60 persen dari target yang ditetapkan sampai akhir tahun yang dipatok Rp71 triliun.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah mengatakan, meski suku bunga KPR sudah single digit yakni di level 9 persen, namun pemerintah tetap akan menurunkan tingkat suku bunga KUR dari posisi saat ini. Hal ini tak lain untuk mendukung segmen UMKM di Indonesia.

“Pemerintah terus berusaha menekan tingkat KUR, untuk mendukung UMKM,” kata Jokowi.

Dirinya menilai, bahwa minat pelaku UMKM untuk menggerakan usahanya akan semakin meningkat dengan tingkat suku bunga KUR yang semakin kecil. Dengan demikian, hal tersebut akan menggerakan perekonomian masyarakat kelas menengah ke bawah. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

4 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

4 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

6 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

6 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

7 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

8 hours ago