Categories: Ekonomi dan Bisnis

Pemerintah Harus Dorong Permintaan Domestik

Indonesia tengah mengalamai persoalan ekspektasi pasar. Pemerintah perlu memikirkan program jangka pendek untuk memulihkan daya beli . Rezkiana Nisaputra

Jakarta – Guna mendorong kembali perekonomian nasional yang saat ini tengah mengalami perlambatan, Pemerintah diharapkan dapat mendorong permintaan domestik. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan menopang pertumbuhan ekonomi.

Pernyataan tersebut  disampaikan oleh Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Nawir Messi, di Jakarta, Rabu, 2 September 2015. “Agenda utama yang harus dilakukan pemerintah adalah kebijakan untuk mendorong permintaan domestik,” ujarnya.

Menurutnya, saat ini Indonesia tengah mengalamai persoalan ekspektasi pasar, dimana pelaku pasar masih menunggu kondisi perekonomian nasional yang belum ada kepastian. INDEF pun meminta pemerintah  segera meresponnya dengan cepat melalui kebijakan ekonomi yang ditempuh.

“Kalau ini tidak dilakukan maka akan menimbulkan pengangguran baru. Lalu untuk pengelolaan investasi, pemerintah juga harus bisa melihat. Ini bisa lebih buruk lagi kalau tidak dikelola dengan baik. Kita harus tumbuh dengan mendorong permintaan domestik,” tukas Nawir.

INDEF menilai, agenda pemerintah terkait proyek pembangunan infrastruktur besar-besaran yang bertujuan untuk mendorong perekonomian, dianggap tidak akan maksimal jika proyek pembangunan infrastruktur hanya bersifat jangka panjang saja. Menurut INDEF, pemerintah juga harus memikirkan agenda jangka pendeknya.

“Persoalan jangka pendeknya pemerintah harus memikirkan daya beli masyarakat. Pabrik-pabrik pada tutup. Artinya pemulihan daya beli masyarakat kebawah. Lalu agenda jangka pendek selanjutnya infrastruktur pedesaan. Kalau ini tidak bisa dilakukan maka PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) akan bermunculan dan menimbullkan persoalan baru,” tutupnya. (*)

Apriyani

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

9 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

9 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

9 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

11 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

11 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

14 hours ago