Categories: Market Update

Pemerintah Gantung Nasib 7% Saham Divestasi Newmont

Jakarta–Pemerintah hingga saat ini belum juga memberi kepastian tentang 7% saham divestasi PT Newmont Nusatenggara. Padahal, pada saat yang sama pihak swasta nasional juga telah menyatakan niatannya untuk mengambil hak pemerintah tersebut.

Menanggapi kondisi tersebut, Direktur Jenderal Kekayaan Negera, Soni Loho mengungkapkan, bahwa niatan swasta untuk mengambil hak pemerintah itu terhalang oleh opsi pertama divestasi saham kepada pemerintah pusat.

“Newmontnya masih menganggap bahwa pemerintah masih punya opsi pertama, swasta mau ngambil tapi karena swasta belum putuskan sehingga belum bisa,” ujar Soni di Gedung BEI, Jakarta, Jumat, 4 Desember 2015.

Lebih lanjut dia mengakui, keputusan pemerintah untuk menentukan hal tersebut, pasalnya masih terganjal pertemuan Menteri Keuangan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Menteri Energi dan Sumber daya Mineral (ESDM).

“Dalam pertemuan itu, nanti menentukan mau ambil atau tidak, tapi untuk mempertemukan mereka itu sangat sulit,” tukasnya.

Dia menambahkan, jika nantinya pemerintah mengambil 7% saham tersebut maka akan menugaskan BUMN terkait. Langkah ini diambil sejalan dengan keputusan Mahkamah Konstitusi pada 2012. Dalam putusan itu disebutkan, jika pemerintah melakukan divestasi menggunakan dana APBN, maka harus terlebih dahulu mendapat persetujuan DPR RI.

Sebagai informasi, saat ini komposisi saham PT Newmont Nusatenggara sebesar 56% di miliki Nusa Tenggara Patnership BV, 24% PT Multi Daerah Bersaing, 17,8% PT Pukuafu Indah dan 2,2% PT Indonesia Masbaga Investama. Semetara saham yang akan didivestasikan milik Nusa Tenggara Patnership. BV.

Divestasi saham tersebut,merupakan kewajiban PT Newmont Nusatenggara yang tertuang dalam perjanjian kontrak karya, yang mengharuskan melakukan divestasi saham hingga 51% kepada Indonesia. Adapun yang memiliki hak pertama Pemerintah pusat, kedua BUMN, ketiga Pemerintah Daerah /BUMD dan swasta nasional.

Sementara itu, pihak swasta yang telah mendatangi pemerintah untuk menyampaikan niatan untuk membeli saham divestasi adalah Pengusaha nasional Arifin Panigoro. Rencana itu disampaikan Menteri Kemaritiman Rizal Ramli berapa waktu lalu. (*) Rezkiana Nisaputra

Apriyani

Recent Posts

Jasa Marga Catat 1,5 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H+1 Natal 2025

Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More

11 hours ago

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

17 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

17 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

18 hours ago

Harga Emas Antam, Galeri24, dan UBS Hari Ini Kompak Naik, Cek Rinciannya

Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More

18 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

2 days ago