Jakarta–Untuk mempercepat pembangunan desa di Indonesia, pemerintah tengah menyusun kebijakan sumber daya dan menetapkan program dengan sasaran pada pemberdayaan desa, kawasan daerah yang tertinggal serta menggenjot program trasmigrasi.
Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar. “Kita akan fokus pada infrastruktur dan padat karya. Karena dengan sistem padat karya diharapkan masyarakat desa akan memperoleh manfaat langsung dari dana desa,” ujar Mendes Marwan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu, 2 Desember 2015.
Dia menjelaskan, program-program seperti BUMDes, desa mandiri, dana desa, revitalisasi pasar desa, infrastruktur poros antar desa, pembangunan ekonomi berbasis keluarga menjadi satu upaya Kemendes memajukan desa. Direncanakan pada tahun 2016, Kemendes ingin membangun desa online untuk dikembangkan.
Tak hanya itu, pada bidang pengembangan daerah trasmigrasi, Kemendes telah mentargetkan 619 kawasan trasmigrasi. Dia menjelaskan, proses trasmigrasi saat ini tidak hanya dari Jawa ke luar Jawa, tapi Kemendes memiliki program trasmigrasi lokal. “Bukan orang dari Jawa yang kita trasmigrasikan, tapi penduduk setempat, bisa lintas kabupaten, bisa lintas kecamatan, atau lintas desa,” ungkap Marwan.
Sementara itu, pengembangan sumber daya alam yang tidak optimal menyebabkan beberapa daerah dikategorikan sebagai daerah tertinggal. Padahal, optimalisasi pengembangan sumber daya alam dan lingkungan hidup diharapkan dapat dijadikan andalan agar daerah tertinggal setara dengan daerah lainnya.
Menurut Direktur Pengembangan Sumber Daya dan Lingkungan Hidup, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, Faizul Ishom, pengembangan sumber daya alam di daerah tertinggal harus terus didorong dan dioptimalkan untuk kemajuan pembangunan daerahnya. Tidak hanya terpaku pada pemerintah tetapi juga melibatkan sektor swasta untuk melakukan investasi.
“Kebijakan pengembangannya sedang kita susun. Semoga nanti bisa menjadi rujukan dalam percepatan pembangunan ke depannya bagi para pemangku kepentingan,” kata Faizul.
Lebih jauh, Faizul menjelaskan bahwa pihaknya saat ini tengah mendorong penanganan hambatan – hambatan investasi di daerah tertinggal seperti masalah infrastruktur kelistrikan serta ketentuan kepemilikan tanah rakyat melalui sertifikasi.
Dikatakan Faizul, Kemendes juga tengah gencar merealisasikan program pembangunan peternakan modern di daerah tertinggal untuk mendukung upaya swasembada daging sapi nasional. Di samping itu, sektor pariwisata daerah tertinggal pun ikut digenjot untuk mencapai target pemerintah mendatangkan 10 juta wisatawan mancanegara.
Menurutnya program-program itu diharapkan dapat merangsang tumbuhnya perekonomian daerah tertinggal. Tak hanya itu, pihaknya juga memiliki program dalam pemeliharaan lingkungan.
“Ya kita perhatikan juga pencegahan kebakaran hutan yang masih marak saja, tak terkecuali di daerah tertinggal, karena sumber daya alam dan lingkungan hidup selain memiliki keekonomian, tentu penting juga diperhatikan keberlanjutannya,” pungkas Faizul Ishom. (*) Ria Martati
Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) resmi menyalurkan gas bumi ke… Read More
Jakarta - PT PLN (Persero) meluncurkan program Gerakan Tertib Arsip (GEMAR) dan aplikasi New E-Arsip… Read More
Jakarta - Demi meningkatkan kinerja keselamatan dan integritas aset, Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa dan PT Badak… Read More
Jakarta - Penyelenggara inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK) harus melewati regulatory sandbox milik Otoritas Jasa… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bersedia mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen Presiden… Read More
Jakarta - Saat ini, secara rata-rata masa tunggu untuk melaksanakan ibadah haji di Indonesia bisa… Read More