Moneter dan Fiskal

Pemerintah Desak Perusahaan Dalam Negeri Kurangi Transaksi Dolar AS

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mendesak perusahaan yang ada di dalam negeri untuk mengurangi transaksi menggunakan dolar Amerika Serikat (AS). Berdasarkan datanya, masih ada beberapa perusahaan yang menggunakan dolar AS untuk transaksi di Indonesia.

“Seperti beberapa perusahan pertambangan yang ternyata kontraktornya dibayar pakai dolar. Padahal mereka kontraktor dalam negeri,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, di Jakarta, Kamis 20 September 2018.

Dia mengungkapkan, bahwa sejauh ini pemerintah dan regulator terus berupaya untuk meredam gejolak penguatan dolar AS yang terjadi akhir-akhir ini. Pemerintah berkeinginan agar devisa hasil ekspor (DHE) bisa benar-benar dimanfaatkan untuk memberikan sentimen positif di dalam negeri.

Di sisi lain, kata dia, para pengusaha juga telah sepakat untuk mendukung penguatan rupiah dengan bertransaksi menggunakan rupiah. Dengan demikian tak perlu ada permintaan dolar AS yang berlebih di dalam negeri. “Beberapa perusahaan sudah konversi ke rupiah sehingga tidak menimbulkan gejolak permintaan dolar yang tidak perlu,” ucapnya.

Baca juga: Kadin Optimis 50% DHE Eksportir Dikonversikan ke Rupiah

Lebih lanjut dia menambahkan, bahwa pemerintah juga terus melakukan koordinasi dengan regulator baik Bank Indonesia (BI) maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjaga stabilitas rupiah. Selain itu, BI juga telah memastikan bahwa ketersediaan dolar AS di dalam negeri sangat mencukupi.

“Agar para eskportir melakukan repatriasi dan kita monitor terus menerus, kita juga akan meminta supply dolar tidak hanya direpatriasi tapi digunakan jadi devisa di dalam negeri, supaya transaksi bisa seimbang antara supply dan demand,” tutupnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

1 hour ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

3 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

5 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

6 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

6 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

8 hours ago