Ilustrasi - Magang. (Foto: Pexels/Kaboompics.com)
Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan program magang nasional untuk lulusan baru perguruan tinggi (fresh graduate) jenjang S-1, D-3, maupun D-2 akan dimulai pada kuartal IV 2025 atau antara Oktober hingga Desember 2025.
“Ya kita berharap di kuartal IV sudah bisa dimulai. Ya pokoknya kuartal IV dari Oktober sampai Desember,” kata Airlangga, dikutip, Rabu, 17 September 2025.
Airlangga menjelaskan, pemerintah akan menerapkan sistem roll over dalam program magang bergaji bagi fresh graduate. Pada tahap awal, kuota program link and match antara universitas dan industri ditetapkan sebanyak 20 ribu peserta.
Baca juga: Airlangga: Stimulus Ekonomi 2025 jadi Motor Pertumbuhan dan Lapangan Kerja
Selanjutnya, apabila kuota 20 ribu peserta terpenuhi, maka akan kembali dibuka kuota tambahan dengan jumlah yang sama. Mekanisme ini berlaku secara bertahap hingga 2026.
“Kuota itu roll over. Jadi kalau 20.000 dicapai, naik lagi ke 20.000. Tadinya kita mau pasang target tinggi, tapi karena implementasi butuh penyesuaian sistem, kuota dibuat bertahap,” ungkapnya.
Adapun program ini melibatkan Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek), Kementerian Ketenagakerjaan, Kamar Dagang dan Industri (Kadin), serta Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Nantinya, kebutuhan perusahaan penerima peserta magang akan berbeda-beda dan disesuaikan dengan kondisi di masing-masing wilayah.
“Nah itu link and match antara universitas dan industri. Jadi antara Kementerian Ristek dengan Kementerian Tenaga Kerja, dengan Kadin dan Apindo, dan itu nanti disesuaikan di wilayah masing-masing,” ujar Airlangga.
Baca juga: Siap-Siap! Pemerintah Beri Stimulus Ekonomi Baru: Dari Insentif Pajak-Renovasi Rumah
Program magang ini merupakan bagian dari stimulus ekonomi 2025. Peserta magang akan menerima uang saku setara Upah Minimum Provinsi (UMP) atau sekitar Rp3,3 juta per bulan. Program dapat diikuti lulusan pendidikan tinggi, baik S1, D3, maupun setara, dengan syarat maksimal satu tahun setelah kelulusan.
Program magang dijalankan selama enam bulan, sehingga peserta berpotensi memperoleh uang saku total sekitar Rp19,8 juta, bergantung pada besaran UMP di masing-masing wilayah.
Saat ini, pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi tengah menyusun aturan teknis terkait mekanisme pelaksanaan magang.
Pemerintah juga telah mengalokasikan anggaran untuk mendukung program ini sebesar Rp396 miliar, dengan pembagian Rp198 miliar pada 2025 dan Rp198 miliar pada 2026. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More
Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More
Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More
Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More
Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More
Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More