Ekonomi dan Bisnis

Pemerintah Bidik 12 Negara Tujuan Ekspor Baru, Mulai dari Amerika Latin Hingga Timur Tengah

Jakarta – Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengungkapkan pihaknya bersama dengan pemangku kepentingan tengah memetakan negara tujuan eskpor baru bagi Indonesia.

Hal tersebut disebabkan oleh pesimisnya pertumbuhan perdagangan di lima mitra dagang utama RI tahun ini, yakni China, Jepang, Singapura, Amerika Serikat (AS), India. Akibat pertumbuhan ekonomi global dan negara tersebut diprediksi masih akan mengalami perlambatan dan akan memengaruhi perdagangan di Tanah Air.

“Beberapa kawasan yang menjadi tujuan ekspor kita, kita harapkan mulai recover kembali, namun kemarin kita sudah mulai mencari non tradisional market, kemarin teman-teman tim nasional mengajukan 12 negara tambahan,” ujar Susiwijono dalam Economic Outlook 2024, Kamis 25 Januari 2024.

Baca juga: Ekonom CORE: Hilirisasi Mulai Dongkrak Rasio Ekspor Produk Bernilai Tambah

Dia melanjutkan, meski neraca perdagangan RI mengalami surplus selama 44 bulan berturut-turut, atau sejak Mei 2020 hingga Desember 2023, namun pemerintah tetap akan waspada.

“Ekspor itu tergantung demand, demand itu di global market. Kita ingin juga selain dari sisi supply penguatan produknya, sisi demand kan masalah tujuan negaranya harus dipetakan. Jadi selain negara-negara yang selama ini tujuan ekspor, ada non tradisional market, non traditional market lagi kita pilah-pilah,” ungkapnya.

Susiwijono pun mengungkapkan bahwa pihaknya tengah membidik kawasan Amerika Latin, Afrika, Timur Tengah, dan Asia Selatan. Selain itu akan digali lagi sejumlah kerja sama perdagangan dengan berbagai lembaga internasional seperti, The Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP), Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

“Ini sudah satgas nasionalnya sesuai Kepres 24/2023 kebetulan kami yang dikoordinasikan, kemarin seluruh Kementerian/Lembaga, Kadin, Apindo kumpul, kita targetkan di pertengahan bulan depan februari nanti, kebetulan Pak Menko sebagai kepala satgas peningkatan,” pungkasnya.

Baca juga: China Masih jadi Negara Tujuan Utama Ekspor Komoditas RI, Jenis Ini Paling Mendominasi

Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan barang sepanjang 2023 sebesar USD36,93 miliar. Besaran tersebut menurun 33,46 persen, bila dibandingkan dengan surplus USD17,52 miliar pada sepanjang tahun 2022. 

Penurunan surplus neraca perdagangan di sepanjang 2023 dipicu oleh penurunan baik kinerja ekspor maupun impor. Total nilai ekspor di sepanjang Januari 2023 hingga Desember 2023 sebesar USD258,82 miliar atau turun 11,33 persen yoy.

Sedangkan nilai impor di sepanjang Januari 2023 hingga Desember 2023 sebesar USD221,89 miliar atau turun 6,55 persen yoy.(*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

BNI Sumbang Rp77 Triliun ke Penerimaan Negara dalam 5 Tahun

Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More

47 mins ago

BI Gratiskan Biaya MDR QRIS untuk Transaksi hingga Rp500 Ribu, Ini Respons AstraPay

Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More

1 hour ago

AstraPay Bidik 16,5 Juta Pengguna di 2025, Begini Strateginya

Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More

1 hour ago

Askrindo Dukung Gerakan Anak Sehat Indonesia di Labuan Bajo

Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More

2 hours ago

Presiden Prabowo Dianugerahi Tanda Kehormatan Tertinggi El Sol del Perú, Ini Maknanya

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More

3 hours ago

RUPS PLN Rombak Pengurus, Berikut Direksi dan Komisaris Terbarunya

Jakarta – PT PLN (Persero) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (14/11).… Read More

4 hours ago