Moneter dan Fiskal

Pemerintah Belum Bayar Kompensasi Energi ke PLN-Pertamina, Segini Nilainya

Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat total tagihan kompensasi energi untuk PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero) mencapai Rp53,8 triliun.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata menyebutkan total tagihan tersebut merupakan jumlah kompensasi energi pada kuartal I 2024. Namun, pemerintah belum membayarkannya, pasalnya tagihan itu harus di audit terlebih dahulu.

“Untuk saat ini tagihan yang sudah masuk adalah untuk kuartal I 2024, tagihan kompensasi ini totalnya dari PLN dan Pertamina Rp 53,8 triliun. Tapi ini masih perlu diaudit oleh itjen Kemenkeu,” kata Isa dalam konferensi pers, dikutip, Jumat 28 Juni 2024.

Isa menyebut, setelah pengauditan tagihan kompensasi itu selesai, dalam beberapa minggu ini Kemenkeu akan segera membayarkan tagihan itu kepada PLN dan Pertamina. 

Baca juga: Komisi XI DPR Setujui Anggaran 2025 Kemenkeu Senilai Rp53,19 Triliun

Isa menjelaskan pembayaran akan dilakukan dalam beberapa minggu kedepan setelah anggaran tersebut di audit.

“Diperkirakan beberapa minggu kedepan bisa kita selesaikan,” kaya Isa.

Adapun, hingga Mei 2024 pemerintah sudah membayarkan subsidi energi kepada PLN dan Pertamina sebesar Rp56,9 triliun. 

“Subsidi energi sampai 2024 sudah dibayarkan sebanyak Rp56,9 triliun, terdiri dari subsidi BBM Rp6,6 triliun, LPG tabung 3 kg Rp26,80 triliun, dan listrik Rp 23,5 triliun,” jelasnya.

Baca juga: Terapkan Ekonomi Sirkuler, Pengelolaan Limbah FABA PLN Diapresiasi KLHK

Dia pun menjelaskan, untuk pembayaran subsidi energi ini biasanya akan dibayarkan setiap bulan. Berbeda dengan kompensasi energi yang dibayarkan setiap tiga bulan.

“Untuk subsidi tadi Rp56,9 triliun itu yang ditagihkan dan sudah kami bayar, karena subsidi biasanya dibayarkan setiap bulan. Tapi untuk kompensasi, kita bayarkan tiga bulan sekali setelah di audit oleh APIP dari Inspektorat Jenderal Kemenkeu,” pungkasnya. (*)

Irawati

Recent Posts

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

30 mins ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

30 mins ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

3 hours ago

Dukung Pemulihan, BTN Salurkan Bantuan Rp13,17 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra

Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More

5 hours ago

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

19 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

1 day ago