News Update

Pemerintah Bantah Isu Pemindahan Ibukota Bakal Rusak Paru-Paru Dunia

Jakarta – Pemerintah membantah isu yang berkembang hingga dunia internasional yang mengkhawatirkan bahwa pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) akan berdampak buruk terhadap lingkungan wilayah Kalimantan yang merupakan wilayah paru-paru dunia.

Hal tersebut disampaikan Staf Ahli Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Laksmi Wijayanti pada acara Dialog Bappenas Mengenai Pemindahan IKN. Menurutnya, pemindahan IKN telah melalui kajian yang mendalam melalui Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).

“Situasi tersebut menyebabkan bagaimana kita harus perhatikan adanya ekosistem sensitif di wilayah karena harus diperhatikan betul kalau disitu ada habitat satwa, ada persoalan isu sosial yang harus di jawab,” kata Laksmi di Kantor Kementerian PPN/ Bappenas Jakarta, Selasa 11 Febuari 2020.

Dia mengungkapkan, dalam membangun IKN baru di Kalimantan, Pemerintah menerapkan prinsip Green City atau kota hutan. Laksmi menyebut IKN baru nanti akan dikelilingi oleh Daerah Aliran Sungai (DAS).

“Prinsip kota hutan pertama, yaitu semua kehidupan perencanaan pembangunan harus berbasis water set management, yang paling penting adalah kalau kita punya visi itu, karena di sana ada 38 DAS do lokasi kecil dan ini sangat bergantung hujan,” ucap Laksmi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi telah memutuskan ibu kota negara akan pindah ke Panajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur paling lambat pada 2024 mendatang.

Sementara pada 23 Desember 2019 lalu Pemerintah juga telah menetapkan desain dengan judul “Nagara Rimba Nusa” sebagai Pemenang Pertama Sayembara Gagasan Desain Kawasan Ibu Kota Negara. Konsep itu ditawarkan oleh tim Urban dengan membawa keseimbangan antara tata kota modern, pembangunan manusia, sifat manusia, dan kelestarian alam.

Kontur lokasi ibu kota baru berbukit-bukit karena merupakan bekas hutan tanaman industri seluas 256 ribu hektare ditambah dengan kawasan cadangan sehingga totalnya mencapai 410 ribu hektar dengan kawasan inti seluas 56 ribu hektare. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

11 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

13 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

13 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

15 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

20 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

22 hours ago