Ekonomi dan Bisnis

Pemerintah Akui Realisasi Infrastruktur di Kabupaten Kota Sulit Dicapai

Jakarta – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengungkapkan realisasi infrastruktur jalan di kabupaten dan kota dalam Rencana Pemerintah Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sulit untuk bisa tercapai di tahun 2024. Pasalnya, sejak 2019 hingga 2023, realisasinya masih jauh dari harapan. 

Suharso pun merinci, dari sasaran 431.426 km untuk jalan Kabupaten, target di tahun 2023 baru bisa terealisasi 63%. Padahal baseline di tahun 2019 mencapai 57%. 

“Jalan kabupaten/kota ini sulit mungkin dicapai, makanya ada inpres (instruksi presiden) terkait jalan,” ujar Suharso dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi XI, Senin 5 Juni 2023.

Baca juga: Pemerintah Kucurkan Rp203,5 Triliun untuk Infrastruktur, Ini Detailnya

Lebih lanjut, prognosa di tahun 2024 berdasarkan pagu indikatif kemantapan jalan kabupaten/kota baru mencapai 64%. Padahal berdasarkan target RPJMN 2020-2024 harus terealisasi 65% dari sasaran. 

Kemudian, kondisi mantap jalan provinsi sasarannya sepanjang 47.603 km. Dari baseline 68%, target di tahun 2023 sebesar 73%. Lalu, dalam prognosa 2024 berdasarkan pagu indikatif mencapai 74%. Sedangkan dalam target RPJMN 2024 harus mencapai 75%.

Sehingga untuk mencapai target RPJMN, pemerintah mengeluarkan Inpres Jalan Daerah dengan kebutuhan anggaran sebesar Rp32,7 triliun di tahun 2023 dan Rp50 triliun di tahun 2024 mendatang. 

Sementara itu, untuk kemantapan jalan nasional dari sasaran 47.603 km, target yang akan dicapai di tahun 2023 yakni 93% dari baseline di tahun 2019 sebesar 92%. Sedangkan dalam prognosa 2024 berdasarkan pagu indikatif mencapai 95%.

Namun demikian, target dalam RPJMN 2024 ditargetkan sebesar 97%. Sehingga untuk mencapai target 2024, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memiliki backlog sebesar Rp77 triliun. 

“Target jalan nasional relatif bisa dicapai, jalan provinsi bisa dicapai,” kata Suharso. 

Di sisi lain, target pembangunan jalan tol dalam RPJMN 2024 dirasa sulit tercapai dalam 2 tahun. Jalan tol yang sudah dibangun dalam sampai tahun 2019, yakni 1.298 km. 

Namun sampai tahun 2023, ditargetkan jalan tol yang terbangun baru 568 km. Dalam prognosa 2024 berdasarkan pagu indikatif yakni 1.513 km. Padahal target dalam RPJM mencapai 2.500 km. 

Baca juga: Jokowi Sidak Jalan Rusak di Lampung, Netizen: Ada yang Ketar-Ketir

Target pembangunan jalan tol sulit dicapai karena keterbatasan finansial badan usaha jalan tol. Terutama PT Hutama Karya untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera. Adapun saat ini pemerintah sedang menyiapkan pembiayaan melalui skema Pembayaran Berkala Berbasis Layanan (PBBL) dan dukungan konstruksi oleh pemerintah. (*)

Irawati

Recent Posts

AXA Mandiri Hadirkan Asuransi Dwiguna untuk Bantu Orang Tua Atasi Kenaikan Biaya Pendidikan

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More

20 mins ago

Sritex Pailit, Pemerintah Diminta Fokus Berantas Impor Ilegal dan Revisi Permendag 8/2024

Jakarta - Koordinator Aliansi Masyarakat Tekstil Indonesia (AMTI) Agus Riyanto mengapresiasi langkah cepat Presiden Prabowo… Read More

25 mins ago

Jelang Pilpres AS, Harris dan Trump Bersaing Ketat dengan Selisih Suara Tipis

Jakarta - Kandidat Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris dan Donald Trump, saat ini tengah bersaing… Read More

1 hour ago

Erick Thohir Godok PP Hapus Kredit UMKM, Fokus pada Petani dan Nelayan

Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah menggodok Peraturan Pemerintah (PP) perihal hapus tagih… Read More

2 hours ago

Simak! Daftar 10 Pekerjaan dengan Gaji Tertinggi di Indonesia

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan rata-rata upah buruh di Indonesia per Agustus 2024… Read More

3 hours ago

IHSG Ditutup Rebound, Menguat 0,17 Persen ke Level 7.491

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (5/11) berakhir ditutup pada zona… Read More

3 hours ago