Jakarta – Untuk memenuhi pembiayaan kebutuhan negara, Pemerintah melalui Kementerian Keuangan berencana akan menerbitkan 7 SBN Ritel di 2022. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman menyebut, target awal dari penerbitan SBN Ritel tahun depan akan mencapai Rp100 triliun.
“Tahun ini, kita menerbitkan 6 kali SBN Ritel plus 1 kali CWLS (Cash Waqf Linked Sukuk Ritel). Untuk 2022 kurang lebih sama, tetapi kami tingkatkan targetnya menjadi Rp100 triliun. Kami akan tetap fleksibel karena fleksibilitas harus tetap dijaga,” jelas Luky pada paparan virtualnya, Senin, 13 Desember 2021.
Menurutnya, pemerintah akan terus memantau kondisi pasar dan respon investor terkait dengan penerbitan SBN Ritel. Selain itu, kebutuhan kas negara juga menjadi pertimbangan tersendiri, sehingga target tersebut masih bisa bertambah maupun berkurang.
Jika dilihat dari tahun ke tahun, SBN Ritel semakin menjadi pilihan masyarakat sebagai instrumen investasi. Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan DJPPR Riko Amir mengungkapkan jumlah penerbitan SBN Ritel terus mengalami peningkatan sejak 2017 hingga 2021.
Tahun ini, penerbitan SBN Ritel mampu mengumpulkan dana masyarakat sebesar Rp97 triliun. Sebagian besar investor tersebut adalah Generasi X dan Milenial. “Ini artinya SBN Ritel kita menjadi pilihan yang favorable bagi masyarakat,” tutup Riko. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Stasiun Whoosh Karawang akan resmi melayani penumpang mulai 24 Desember 2024. Pembukaan ini… Read More
Jakarta – Pemerintah tengah mempersiapkan aturan mengenai revisi kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA)… Read More
Jakarta - PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank) terus melakukan ekspansi bisnis dengan memperluas… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) bersama Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) pionir layanan dan Perum DAMRI… Read More
Jakarta – Bank Mandiri kembali menegaskan komitmennya dalam pemberdayaan ekonomi perempuan melalui kolaborasi strategis dengan… Read More
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (20/12) kembali ditutup bertahan pada… Read More