News Update

Bappenas: Pembiayaan Syariah Masih Andalkan Skala Kecil

Surabaya–Kementerian Perencanaan Pembangunan (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menilai, pembiayaan di sektor keuangan syariah masih minim untuk pembiayaan skala besar.

“Pembiayaan di syariah masih seputar retail seperti pembiayaan elektronik, kompor, kebutuhan rumah tangga. Mereka belum berani membiayai yang besar-besar,” ujar Staf Ahli Bidang Pembangunan Sektor Unggulan dan Infrastruktur Bappenas Pungky Sumadi, di Surabaya, Selasa, 25 Oktober 2016.

Dia mengungkapkan, masih minimnya keuangan syariah untuk pembiayaan berskala besar disebabkan karena beberapa faktor. Salah satunya pemahaman Sumber Daya Manusia (SDM) mengenai keuangan syariah yang masih minim. Sehingga hal tersebut telah berdampak pada pelayanan jasa keuangan syariah.

“Pemahaman mereka masih kurang, hanya sebatas wilayah keuangan konvensional. Karena SDM di syariah kebanyakan diambil dari kovensional yang tidak paham akan akad syariahnya,” ucap Pungky.

Di sisi lain, kurangnya variatifnya produk keuangan syariah juga menjadi hambatan untuk membiayai skala besar. Maka dari itu, kata dia, kondisi ini perlu diperbaiki dan mendorong keuangan syariah itu sendiri untuk bisa memberikan pembiayaan yang berskal besar. Dengan begitu, akan mendorong perekonomian syariah di Indonesia.

“Keuangan syariah kurang banyak produknya. Pengawasannya masih jauh berkembang dari sekian banyak industri keuangan konvensional. Kemudian, pengawasan masih banyak lagi yang perlu diperhatikan dan diawasi,” paparnya.

Padahal, kata dia, industri keuangan di Indonesia sudah sangat berkembang, namun belum memanfaatkan potensi yang ada. Hal ini tercermin pada sektor perbankan syariah yang mencapai 12 Bank Umum Syariah, 22 Unit Usaha Syariah dan 163 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS).

Sementara di sektor pasar modal syariah ada 65 reksa dana. Sedangkan untuk nonbank terdapat 5000 BMT, 5 perusahaan Takaful, 41 Unit Usaha Takaful, 2 Perusahaan Leasing Syariah, 42 Unit Usaha Syariah Leasing dan 2 Modal Ventura Syariah. (*)

 

 

Editor: Paulus Yoga

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

8 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

8 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

10 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

10 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

12 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

12 hours ago