Keuangan

Pembiayaan Multifinance ke Sektor Produktif Tembus Rp246,35 Triliun per Agustus 2025

Poin Penting

  • Penyaluran pembiayaan sektor produktif oleh multifinance mencapai Rp246,35 triliun per Agustus 2025, naik 5,15 persen secara tahunan
  • OJK meyakini sektor produktif masih memiliki potensi pertumbuhan tinggi seiring meningkatnya kebutuhan pembiayaan usaha dan investasi
  • Di sisi lain, industri modal ventura mencatat laba bersih Rp474,37 miliar per Agustus 2025, berbalik dari rugi Rp6 miliar tahun lalu.

Jakarta – Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agusman mengungkapkan bahwa sektor multifinance Indonesia terus menunjukkan kontribusi positifnya dalam menggerakkan ekonomi nasional.

Hal ini dapat dilihat dari penyaluran pembiayaan yang dilakukan oleh perusahaan multifinance ke sektor produktif mencapai Rp246,35 triliun per Agustus 2025, meningkat 5,15 persen secara tahunan.

Baca juga: OJK Catat Ada 4 Multifinance dan 9 Pindar Modal Cekak

Nilai penyaluran industri multifinance terhadap sektor produktif itu mencakup 46,24 persen dari total pembiayaan multifinance.

“Kami yakin pertumbuhan ini menunjukkan bahwa pangsa pasar sektor produktif ini masih memiliki potensi yang penting, seiring dengan masih tingginya kebutuhan perusahaan pembiayaan untuk mengembangkan usaha dan investasi,” ujar Agusman dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK bulan Oktober 2025, secara virtual, Kamis, 9 Oktober 2025.

Baca juga: OJK dan Kementerian Ekraf Genjot Pembiayaan Berbasis Kekayaan Intelektual

Di sisi lain, Agusman juga menyampaikan pertumbuhan kinerja positif dari industri modal ventura Indonesia. Di mana, industri modal ventura Indonesia mencatatkan laba bersih Rp474,37 miliar per Agustus 2025. Angka itu berbanding terbalik dengan Agustus 2024, yang mana industri modal ventura Indonesia mencatatkan rugi Rp6 miliar.

Menurut Agusman, raihan turn around industri modal ventura menunjukkan tren pemulihan yang terus berlanjut, antara lain melalui peningkatan hasil investasi portfolio dan strategi diversifikasi pembiayaan pada sektor potensial.

“Dengan menguatkan tata kelola dan meminimalisir risiko, tentu saja laba industri modal ventura diperkirakan akan tetap terus tumbuh positif ke depan,” tukas Agusman. (*) Steven Widjaja

Galih Pratama

Recent Posts

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

12 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

13 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

14 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

15 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago

Muamalat DIN Dukung Momen Liburan Akhir Tahun 2025

Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More

1 day ago