Perbankan

Pembiayaan Konsumer Bank Mega Syariah Capai Rp482 Miliar di Mei 2025, Tumbuh 37,3 Persen

Jakarta – Bank Mega Syariah mencatat kenaikan penyaluran pembiayaan konsumer di Mei 2025. Penyaluran pembiayaan tersebut berhasil tumbuh di atas pertumbuhan industri perbankan. 

Per Mei 2025, jumlah pembiayaan konsumer yang disalurkan Bank Mega Syariah tercatat lebih dari Rp482 miliar. Angka ini meningkat sekitar 37,3 persen dari total yang disalurkan pada Mei 2024.

Adapun pelemahan daya beli tercermin pada kinerja industri perbankan, khususnya dalam penyaluran kredit konsumsi yang mengalami perlambatan.

Per April 2025, kredit konsumsi perbankan tercatat tumbuh sebesar 9,5 persen, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 10 persen.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menstimulasi daya beli dan mendorong perekonomian, mulai dari penurunan suku bunga oleh BI hingga pemberian bantuan sosial dari pemerintah. 

Baca juga: Begini Strategi Bank Mega Syariah Genjot Pembiayaan Ritel Pasca BI Rate Turun

Consumer Financing Business Division Head Bank Mega Syariah Raksa Jatnika Budi mengatakan, Bank Mega Syariah saat ini tengah fokus pada penguatan produk konsumer, khususnya pada produk pembiayaan tanpa agunan (Flexi Mitra) untuk nasabah payroll. Penyaluran pembiayaan Flexi Mitra tercatat berkontribusi sebesar 16,44 persen dari total portofolio konsumer.

“Pembiayaan Flexi Mitra terus ditingkatkan melalui penetrasi ke segmen nasabah dari perusahaan yang telah menjadi nasabah korporasi seperti anak usaha Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), ekosistem CT Corp, dan berbagai nasabah korporasi lainnya,” jelasnya dikutip 17 Juni 2025.

Bank Mega Syariah melihat peluang di bisnis Flexi Mitra yang sangat besar. Kontribusi Flexi Mitra diharapkan dapat terus bertumbuh.

“Karena berbasis payroll, Flexi Mitra juga memiliki risiko yang lebih rendah karena nasabah memiliki pendapatan tetap,” ujar Raksa.

Flexi Mitra dari Bank Mega Syariah adalah pembiayaan tanpa agunan berbasis akad syariah (Murabahah, Ijarah atau MMQ) yang memberikan plafon hingga Rp200 juta dengan tenor maksimal 60 bulan dan angsuran tetap setiap bulan.

Bank Mega Syariah juga menawarkan berbagai kemudahan bagi nasabah payroll, mulai dari special pricing, proses verifikasi yang mudah, hingga penawaran eksklusif bagi segmen affluent. Salah satu strategi yang tengah dijalankan adalah memperkuat keberadaan AOC (Area Officer Consumer), termasuk mempercepat proses rekrutmen AOC.

Sementara untuk versi non payroll, pembiayaan konsumer didorong oleh pembiayaan pemilikan rumah (flexi home) dan pembiayaan multiguna (Flexi Multiguna) yang mencapai lebih dari Rp284 miliar atau lebih dari 58 persen dari total pembiayaan konsumer.

Kemudian, pembiayaan rumah subsidi (Flexi Sejahtera) menyumbang 9,6 persen serta pembiayaan kendaraan bermotor dan pembiayaan haji khusus yang mencapai lebih dari 7,9 persen.

Baca juga: Bank Mega Syariah Salurkan Pembiayaan Sindikasi Rp500 Miliar ke BRMS

Flexi Home sendiri ditujukan untuk pembiayaan rumah non-subsidi dengan tenor panjang hingga 20 tahun dan dapat digunakan untuk pembelian rumah baru, second, take over maupun refinancing. Adapun Flexi Sejahtera merupakan solusi KPR subsidi berbasis FLPP bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan proses mudah dan biaya terjangkau.

Sementara itu, Flexi Multiguna memberikan kemudahan pembiayaan konsumtif dengan tenor hingga 5 tahun dan angsuran tetap.

“Alhamdulillah, di tengah kondisi perekonomian yang menantang, Bank Mega Syariah tetap mampu menjaga kinerja dengan baik. Capaian positif ini tidak lepas dari strategi bank dalam menjawab kebutuhan nasabah melalui produk dan layanan yang kompetitif serta inovasi digital yang mumpuni,” tutup Raksa. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

12 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

13 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

14 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

15 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

15 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

16 hours ago