Ilustrasi: Batangan emas Antam. (Foto: Erman Subekti)
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, pembiayaan emas oleh perusahaan pembiayaan (multifinance) terus meningkat seiring tingginya minat masyarakat terhadap instrumen ini.
“Pembiayaan segmen ini diperkirakan akan terus meningkat, seiring dengan tingginya minat masyarakat terhadap pembiayaan emas,“ kata Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman, dalam keterangannya, dikutip Rabu, 15 Oktober 2025.
Berdasarkan data OJK, pembiayaan emas per Agustus 2025 melonjak 62,63 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp8,08 miliar.
Baca juga: Marak Gadai Ilegal, Bahkan Ada yang Berdiri di Sebelah Kantor OJK
Tak hanya di sektor multifinance, industri pergadaian kata dia juga tumbuh. Data per Agustus 2025 menunjukan, penyaluran pembiayaan gadai emas oleh industri pergadaian meningkat 33,43 persen yoy menjadi Rp90,08 triliun.
“Tingginya harga emas diperkirakan akan terus mendukung pertumbuhan kinerja layanan gadai emas ke depannya,” bebernya.
Diketahui, OJK sendiri tengah memfinalisasi peta jalan (roadmap) pengembangan Bullion Bank, yang direncanakan akan segera diluncurkan dalam waktu dekat. Roadmap ini disusun sebagai bagian dari penguatan sektor jasa keuangan berbasis emas di Indonesia.
Menurut Agusman, penyusunan roadmap tidak dilakukan secara sepihak. Ia berharap, peluncuran roadmap bullion bank ini akan segera terwujud dalam waktu dekat meski tak menyebut kapan waktu pastinya.
“Kita kan bikinnya tidak hanya kami sendiri, tapi juga koordinasi dengan kementerian, lembaga terkait dan juga asosiasi. Jadi, ini sedang dalam proses,” kata Agusman, di Jakarta, Senin, 13 Oktober 2025.
Baca juga: OJK Kasih Update Terbaru Peta Jalan Bullion Bank
Peluncuran bullion bank, sebut dia, merupakan satu paket dengan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Pergadaian periode 2025-2030.
“Jadi ini satu paket sebetulnya. Kalau persinggungannya dengan yang ini adalah usaha gadai itu salah satu yang memungkinkan melakukan kegiatan bullion sepanjang sudah memenuhi persyaratan yang berlaku,” pungkasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More
Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More
Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More
Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More
Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More
Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More