News Update

Pembiayaan Emas Multifinance Tumbuh 62,63 Persen, Industri Gadai Ikut Melonjak

Poin Penting

  • Pembiayaan emas di sektor multifinance melonjak 62,63% yoy menjadi Rp8,08 miliar per Agustus 2025, didorong minat masyarakat yang terus meningkat.
  • Industri pergadaian juga tumbuh 33,43% yoy dengan total pembiayaan gadai emas mencapai Rp90,08 triliun.
  • OJK tengah memfinalisasi roadmap Bullion Bank, yang menjadi bagian dari paket penguatan sektor keuangan berbasis emas dan industri pergadaian 2025–2030.

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, pembiayaan emas oleh perusahaan pembiayaan (multifinance) terus meningkat seiring tingginya minat masyarakat terhadap instrumen ini.

“Pembiayaan segmen ini diperkirakan akan terus meningkat, seiring dengan tingginya minat masyarakat terhadap pembiayaan emas,“ kata Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman, dalam keterangannya, dikutip Rabu, 15 Oktober 2025.

Berdasarkan data OJK, pembiayaan emas per Agustus 2025 melonjak 62,63 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp8,08 miliar. 

Baca juga: Marak Gadai Ilegal, Bahkan Ada yang Berdiri di Sebelah Kantor OJK

Tak hanya di sektor multifinance, industri pergadaian kata dia juga tumbuh. Data per Agustus 2025 menunjukan, penyaluran pembiayaan gadai emas oleh industri pergadaian meningkat 33,43 persen yoy menjadi Rp90,08 triliun. 

“Tingginya harga emas diperkirakan akan terus mendukung pertumbuhan kinerja layanan gadai emas ke depannya,” bebernya.

Diketahui, OJK sendiri tengah memfinalisasi peta jalan (roadmap) pengembangan Bullion Bank, yang direncanakan akan segera diluncurkan dalam waktu dekat. Roadmap ini disusun sebagai bagian dari penguatan sektor jasa keuangan berbasis emas di Indonesia.

Menurut Agusman, penyusunan roadmap tidak dilakukan secara sepihak. Ia berharap, peluncuran roadmap bullion bank ini akan segera terwujud dalam waktu dekat meski tak menyebut kapan waktu pastinya. 

“Kita kan bikinnya tidak hanya kami sendiri, tapi juga koordinasi dengan kementerian, lembaga terkait dan juga asosiasi. Jadi, ini sedang dalam proses,” kata Agusman, di Jakarta, Senin, 13 Oktober 2025.

Baca juga: OJK Kasih Update Terbaru Peta Jalan Bullion Bank

Peluncuran bullion bank, sebut dia, merupakan satu paket dengan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Pergadaian periode 2025-2030.

“Jadi ini satu paket sebetulnya. Kalau persinggungannya dengan yang ini adalah usaha gadai itu salah satu yang memungkinkan melakukan kegiatan bullion sepanjang sudah memenuhi persyaratan yang berlaku,” pungkasnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

35 mins ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

41 mins ago

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

1 hour ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

2 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

3 hours ago

Konsumsi Produk Halal 2026 Diproyeksi Tumbuh 5,88 Persen Jadi USD259,8 Miliar

Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More

4 hours ago