Jakarta – PT Buana Finance Tbk (Buana Finance) membukukan pembiayaan sebesar Rp1,7 triliun sampai dengan September tahun ini. Menurut direksi perusahaan, pencapaian tersebut sudah sebesad 70% dari total target pembiayaan Buana Finance sepanjang tahun ini senilai Rp2,5 triliun.
Herman Lesamana, Direktur Buana Finance, mengatakan, pembiayaan terbesar masih didapatkan dari sektor non konsumer dengan porsi mencapai 80%. Sisanya sebesar 20% didapatkan dari pembiayaan konsumer.
“Paling besar masih dari pembiayaan alat berat dan leasing. Sedangkan dari pembiayaan konsumer lebih banyak didapatkan dari kredit modal kerja dan pembiayaan omototif roda empat bekas,” sambungnya.
Dia menambahkan, besarnya porsi pembiayaan alat berat saat ini didukung dari harga batubara yang sudah kembali merangkak naik. Hal ini mulai terjadi sejak April lalu, sehingga permintaan alat berat dari sektor pertambangan kembali naik.
(Baca juga : Indutri Multifinance Masih Optimis Tumbuh)
Meski permintaan alat berat suah mulai membaik, dirinya masaih optimistis untuk bisa mencapai target tahun ini. Pasalnya, meski permintaan tinggi, unit yang tersedia masih sangat terbatas sehingga booking yang masuk kemungkinan baru bosa direalisasikan pada tahun depan.
“Jatuhnya carry over. Stok alat berat yang sebelumnya sudah banyak diekspor ke Timur Tengah. Ketika permintaan alat berat dalam negeri kembali naik, barang di sini sudah kosong. Paling tinggi, kami bisa dapatkan booking sebesar Rp2,2-2,3 triliun sampai akhir tahun ini,” tegasnya.(*) Indra Haryono
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More