Jakarta – PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah, Tbk, (BTPN Syariah) mencatat pertumbuhan yang sehat selama tahun 2019, dengan membukukan pembiayaan sebesar Rp9,0 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 23,7% jika dibandingkan dengan pembiayaan di periode sebelumnya Rp 7,3 triliun.
Pertumbuhan pembiayaan yang sehat disertai dengan kualitas pembiayaan yang baik, BTPN Syariah berhasil menjaga NPF di posisi 1.36%.
Selain karena fokus menggarap segmen prasejahtera produktif, pertumbuhan positif ini turut ditopang oleh digitalisasi di setiap lini proses yang dimulai sejak 2018 silam, baik di kantor pusat maupun dilapangan. Bank juga telah merancang proses automasi yang mudah untuk mendukung produktivitas para tim di lapangan dalam melayani nasabah.
Selain itu, digitalisasi juga mampu meng-optimalkan fungsi jaringan kantor. Sehingga, selama 2019, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional tercatat turun menjadi 58.1%, lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 62.4%.
“Digitalisasi menjadi upaya bersama untuk mencapai efisiensi. Pada tahun 2019 seluruh Tim di lapangan telah menggunakan aplikasi untuk melayani nasabah prasejahtera produktif. Selain itu tim juga dilengkapi dengan aplikasi pelatihan internal dan apllikasi layanan pendukung lainnya. Dengan dukungan digitalisasi tersebut maka proses layanan kepada nasabah menjadi lebih cepat dan tepat,” tutur Arief Ismail, Direktur Kepatuhan perusahaan, Kamis, 5 Maret 2020.
Tercapainya pertumbuhan pembiayaan bank yang positif sepanjang tahun 2019 juga didukung tingkat permodalan dan likuiditas yang memadai dengan rasio kecukupan modal sebesar 44.7% atau jauh di atas ketentuan minimum yang ditetapkan regulator, dan Financing to Deposit Ratio (FDR) berada di posisi sehat sebesar 95.3%.
Adapun Dana Pihak Ketiga juga tumbuh sebesar 24.1%, mencapai Rp9,4 triliun dibanding posisi Desember 2018 sebesar Rp7,6 triliun. Laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp1,400 miliar, tumbuh 45.0%. Kenaikan total aset BTPN Syariah menembus 27.8% dari Rp12,0 triliun pada akhir tahun 2019 menjadi Rp15,4 triliun.
(*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More