Perbankan

Pembiayaan Berkelanjutan BNI Capai Rp185,2 Triliun di Juni 2025

Jakarta – PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan mencapai Rp185,2 triliun atau 24,3 persen dari total kredit (bank only) per Juni 2025.

Wakil Direktur BNI Alexandra Askandar mengatakan, BNI memiliki dedicated unit yang berfokus pada pembiayaan transisi energi, terutama dalam menukung pengembangan dan penggunaan energi baru terbarukan (EBT).

“Dari sustainable portofoilio atau portofolio berkelanjutan itu adalah sebesar Rp185,2 triliun atau sebesar 24,3 persen dari total pembiayaan di BNI,” ujar Alexandra, Jumat, 8 Agustus 2025.

Alexandra menyebutkan, BNI juga telah memiliki program sustainability linked loan (SLL) untuk mendukung 5 proyek besar, yaitu perusahaan di sektor perternakan, semen, pengolahan baja, pengolahan kemasan dan komponen plastik serta produk batu bara, dengan total pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp5,7 triliun.

Baca juga: BNI dan SMF Integrasikan Layanan Pembayaran Digital, Dukung Program 3 Juta Rumah

“Kami juga telah memilili program sustainability linked loan untuk mendukung debitur/perusahaan yang memiliki EIM (environmental impact measurement) untuk mengintegrasikan green economy ke dalam kegiatan operasional atau bisnisnya,” jelasnya.

Selain itu, BNI menerbitkan instrumen pendanaan berupa sustainability bond pada Juli 2025 sebesar Rp5 triliun yang difokuskann untuk pembiayaan proyek-proyek hijau dan sosial.

Sebagai informasi, hingga akhir semester I 2025, penyaluran kredit BNI tumbuh 7,1 persen yoy menjadi Rp778,7 triliun. 

Jika dirinci, kredit korporasi tumbuh 10,4 persen yoy menjadi Rp435,8 triliun, terutama berasal dari korporasi swasta, BUMN, dan institusi pemerintah.

Sementara, kredit kepada sektor swasta dan institusi naik 11,1 persen yoy menjadi Rp314,6 triliun, dan kredit ke BUMN tumbuh 8,7 persen yoy menjadi Rp121,2 triliun.

Baca juga: BNI Pastikan Aktivasi Rekening Dormant Gratis

Lebih lanjut, segmen konsumer mencatat pertumbuhan 10,7 persen yoy menjadi Rp147 triliun. Ini didorong oleh personal loan yang naik 11,7 persen yoy menjadi Rp60,1 triliun dan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) yang meningkat 9,9 persen yoy menjadi Rp68,4 triliun.

Kredit segmen kecil, yaitu UMKM non-KUR telah menunjukkan pertumbuhan positif tahun ini dengan tumbuh 9,2 persen yoy menjadi Rp44,4 triliun.

Selain itu, kredit segmen komersial juga telah mulai menunjukkan momentum pertumbuhan dengan mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 5,5 persen yoy. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI, Bukti Peran Strategis dalam Stabilitas Ekonomi RI

Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More

8 mins ago

Segini Kekayaan Menhut Raja Juli Antoni yang Diminta Mundur Anggota DPR

Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More

25 mins ago

DJP Tunjuk Roblox dan 4 Perusahaan Digital Jadi Pemungut PPN, Ini Rinciannya

Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More

29 mins ago

BEI Tekankan Kolaborasi dan Tanggung Jawab Bersama Bangun Masa Depan Hijau

Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More

1 hour ago

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

2 hours ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

2 hours ago