Jakarta – PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) membukukan pembiayaan baru sebesar Rp14,3 triliun pada semester I 2022. Realisasi pembiayaan tersebut tumbuh 21% year on year (yoy). Kenaikan pembiayaan baru terutama disokong kenaikan segmen mobil yang tumbuh 38%, sedangkan segmen roda dua (motor) mengalami pertumbuhan 3%.
Presiden Direktur Adira Finance I Dewa Made Susila mengatakan, dengan kenaikan tersebut, pangsa pasar perseroan di segmen sepeda motor baru naik menjadi 9,2%. Sedangkan market share Adira Finance di segmen mobil baru stabil di kisaran 3,8%. Made menyakini, Adira Finance akan mampu mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi bila pasokan mobil dan motor baru sudah normal. Saat ini, pasokan kendaraan baru memang masih terkendala kelangkaan sparepart, khususnya microchip semikonduktor.
“Pertumbuhan akan lebih tinggi bila pasokan sudah normal. Sekitar 2/3 bisnis Adira Finance ada di pembiayaan kendaraan baru, jadi pasti terdampak. Tapi kami masih membukukan pembiayaan baru Rp14,3 triliun, tumbuh 21%. Namun memang belum mampu membuat outstanding pinjaman meningkat tinggi. Kami terkendala rundown portfolio dari konsumen. Total piutang yang dikelola saat ini Rp41,1 triliun,” papar Made dalam Media Update Kinerja Semester I 2022 Adira Finance yang digelar virtual, Jumat, 29 Juli 2022.
Dari sisi kualitas, pembiayaan Adira Finance terbilang baik. Rasio non performing financing (NPF) terjaga di posisi 2,0%. Jauh lebih baik dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang ada di level 3,2%. Perbaikan kualitas pembiayaan juga didorong membaiknya aktivitas ekonomi, sehingga berdampak positif pada kemampuan nasabah melakukan pembayaran angsuran.
Adira Finance juga mencatakan kenaikan 2% dari sisi pendapatan bunga, atau menjadi Rp4,5 triliun. Sedangkan beban bunga berhasil ditekan hingga turun 6% menjadi Rp1,6 triliun, sejalan dengan penurunan jumlah pinjaman dan biaya bunga. Alhasil, pendapatan bunga bersih perseroan tercatat tubuh 7%, atau menjadi Rp2,9 triliun. Sementara margin bunga bersih tercatat meningkat dari 12,3% menjadi 14,4%. Perseroan menutup semester I 2022 dengan raihan laba bersih sebesar Rp661 miliar, atau meningkat 40% secara tahunan.
Di semester II ini, Made menegaskan perseroan akan melakukan sejumlah langkah strategis untuk menumbuhkan aset. Salah satunya dengan menggenjot multipurpose loan, antara lain lewat kampanye dimodalin, yakni pinjaman multiguna yang bukan hanya diperuntukan untuk konsumsi, tapi juga bisa untuk modal bisnis, modal pendidikan dan lain sebagainya.
“Yang lain kami lakukan adalah kolaborasi dengan group, contohnya pembiayaan kendaraan bermotor untuk nasabah Danamon. Di luar itu kami mulai ekspansi ke bisnis alat berat. Fokus nasabah existing kami, nasaah Danamon dan juga MUFG. kami menyadari, banyak hal bisa dilakukan untuk tumbuh walaupun tantangan agak berat. Kami berharap di semster II ini, produksi kendaraan bermotor mulai membaik, sehingga kami bisa tumbuh lebih tinggi dibandingkan semester pertama,” ujar Made. (*) Ari Astriawan
Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More
Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More
Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More
Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More
Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More
Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More