Keuangan

Pembiayaan Adira Finance Sentuh Rp8,7 Triliun

Jakarta – PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) hingga Kuartal I-2018 telah membukukan pembiayaan baru sejumlah Rp8,7 triliun atau naik 19,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp7,3 triliun

Direktur utama Adira Finance Hafid Hadeli menjelaskan pertumbuhan tersebut didorong oleh pertumbuhan pasar otomotif yang sehat dan terus meningkat.

“Pada Kuartal I-2018, Adira Finance telah menyalurkan pembiayaan untuk 402 ribu kontrak baru, dengan nilai total mencapai Rp8,7 triliun. Dari jumlah kontrak tersebut, terdapat 165 ribu unit sepeda motor baru dan 13 ribu unit mobil baru yang dibiayai Adira Finance,” jelas Hafid di Hotel Aston Jakarta, Jumat 4 Mei 2018.

Dirinya menyebut dari data tersebut besaran pangsa pasar sebesar 11,3% untuk sepeda motor baru dan 4,4% untuk mobil baru. Sementara portofolio sepeda motor adalah sejumlah Rp4,2 triliun, mobil sejumlah Rp3,9 triliun serta barang rumah tangga (durables) dan lainnya sejumlah Rp588 miliar.

Dengan demikian, pembiayaan sepeda motor merupakan kontributor utama pembiayaan baru Adira Finance yakni sebesar 48%, diikuti oleh pembiayaan mobil sebesar 45% serta sisanya adalah barang-barang rumah tangga (durable) dan lainnya. Dirinya menyebut, pendorong pertumbuhan penyaluran pembiayaan yang terbesar adalah pada produk mobil baru dan sepeda motor baru.

Baca juga: Kuartal I-2018, Adira Finance Kantongi Laba Rp443 Miliar

Hafid menambahkan, untuk menunjang kegiatan usaha penyaluran pembiayaan ini, Adira Finance memiliki beberapa alternatif sumber pendanaan yang terdiversifikasi, yakni skema pembiayaan bersama dan pendanaan eksternal yang terdiri dari pinjaman perbankan baik dari dalam maupun luar negeri dan surat utang dalam negeri.

“Strategi ini membantu Perusahaan dalam memiliki fleksibilitas dalam memperoleh pendanaan yang mencukupi dengan tingkat bunga yang kompetitif,” tambah Hafid.

Hafid menanbahkan, Piutang pembiayaan yang dikelola atau (managed receivables) tercatat sebesar Rp46,1 triliun, dan laba bersih tercatat sejumlah Rp443 miliar. Sementara pada piutang pembiayaan yang didanai melalui skema pembiayaan bersama dirinya menyebut telah mencapai Rp19,0 triliun, setara dengan 41% dari piutang pembiayaan yang dikelola.

Sementara pendanaan yang berasal dari eksternal dirinya menyebut mencapai Rp21,1 triliun. Pinjaman perbankan dan pasar modal memiliki kontribusi 44%:56%. Gearing ratio turun menjadi 3,4 kali dari sebelumnya 3,9 kali pada Kuartal I-2017.(*)

Suheriadi

Recent Posts

Laba BRK Syariah Kuartal III 2025 Tumbuh 3,46 Persen, Ini Penopangnya

Poin Penting Laba BRK Syariah kuartal III-2025 naik 3,46 persen menjadi Rp218,20 miliar didorong pembiayaan… Read More

11 hours ago

BCA Siapkan Rp42,1 Triliun Uang Tunai untuk Nataru 2025/2026

Poin Penting BCA menyiapkan uang tunai Rp42,1 triliun untuk Nataru 2025/2026 agar transaksi nasabah tetap… Read More

11 hours ago

Aliran Modal Asing Keluar RI Rp0,13 Triliun di Pertengahan Desember 2025

Poin Penting Aliran modal asing keluar pada minggu kedua Desember 2025 nonresiden tercatat jual neto… Read More

11 hours ago

Bank Muamalat Catat Kenaikan Double Digit pada Pembiayaan Multiguna iB Hijrah

Poin Penting Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat tumbuh 41 persen secara tahunan (YOY) hingga… Read More

12 hours ago

Keluarga Ini Jadi Paling Tajir di Taiwan Berkat Bank dan Asuransi, Intip Siapa Mereka

Poin Penting Daniel dan Richard Tsai jadi orang terkaya Taiwan dengan kekayaan USD13,9 miliar dari… Read More

13 hours ago

Bank Mega dan Metro Hadirkan Season of Elegance Fashion Show, Diskon hingga 70 Persen

Poin Penting Bank Mega dan Metro menggelar Season of Elegance Fashion Show yang menampilkan karya… Read More

13 hours ago