Keuangan

Pembiayaan Adira Finance Masih Akan Melambat di Kuartal II/2020

Jakarta – PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk (Adira Finance) memperkirakan pembiayaan baru di kuartal II-2020 masih akan melambat. Hal ini sejalan dengan masih melemahnya daya beli konsumen akibat dari penyebaran Virus Corona (COVID-19), dan penurunan harga komoditas seperti minyak, batu bara, dan CPO.

Direktur Penjualan, Pelayanan dan Distribusi Adira Finance Niko Kurniawan Bonggorwarsito mengatakan, dampak perlambatan pembiayaan Adira Finance belum begitu terasa di kuartal I-2020 meski pembiayaan baru Adira Finance di kuartal tersebut sudah terlihat menurun 11% (yoy) menjadi sebesar Rp8,4 trilliun

“Pembiayaan memang turun, dampak Covid-19 belum terlalu terasa di kuartal pertama. Karena berlakunya PSBB itu baru terjadi di akhir Maret, jadi dampak pembiayaan Adiira Finance baru terasa di kuartal dua, pasti akan berdampak dengan berlakunya PSBB,” ujar Niko saat live video conference di Jakarta, Jumat, 15 Mei 2020.

Menurutnya, situasi PSBB yang membuat para konsumen Adira Finance tidak bisa bekerja lagi, membuat permbiayaan menurun signifikan. Dan dampaknya baru terasa di bulan April. Dirinya mengakui, bahwa pembiayaan di bulan April 2020 mengalami penurunan hingga 80% dibandingkan dengan pembiayaan Maret.

“Pembiayaan kami April turun hampir 80% dibanding Maret, dengan demand yang turun. Kita melihat lebih utamakan progres restrukturisasi oleh pemerintah,” ucapnya.

Lebih lanjut ia menyatakan, bahwa penerapan PSBB akibat Covid-19 telah berdampak ke semua sektor tak terkecuali sektor pembiayaan. Dengan kondisi perekonomian yang melambat saat ini, tentu berdampak juga ke sektor keuangan. Untuk itu, pihaknya akan terus mengantisipasi dampak tersebut.

“Untuk target kita belum ada perubahaan. Proyeksi ke depan, sampai saat ini belum pasti karena ini tergantung dari penyebaran Covid-19 ini. Kalau sudah mulai terkontrol baru mulai bisa bicara target. Sehingga kita bisa melihat kapan penjualan itu akan mulai naik,” paparnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

8 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

8 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

10 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

10 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

11 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

12 hours ago