Sebagai catatan, hingga Desember 2016, bank yang tergabung dalam Himbara, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) telah memiliki dan mengoperasikan ATM sekitar 59 ribu unit. Sedangkan untuk EDC jumlahnya mencapai 626 ribu unit mesin.
Melalui integrasi sistem itu akan menguntungkan lembaga perbankan yang ada di dalamnya. Pasalnya biaya yang awalnya harus ditanggung sendiri oleh bank per bank, kini dibagi secara merata ke masing-masing bank.
(Baca juga: Lewat NPG, Himbara Lebih Hemat Rp6,8 Triliun)
Konsolidasi ATM dan EDC itu diproyeksi bakal menghemat biaya Rp6,8 triliun per tahun. Sedangkan untuk nasabah, terjadinya integrasi sistem tersebut juga akan membantu. Nasabah bisa membayar tarif yang lebih murah dari biasanya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta – PT PLN (Persero) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (14/11).… Read More
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pengeluaran riil rata-rata per kapita masyarakat Indonesia sebesar Rp12,34 juta… Read More
Jakarta - Bank DBS Indonesia mencatatkan penurunan laba di September 2024 (triwulan III 2024). Laba… Read More
Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More
Jakarta — Bank Indonesia (BI) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) mencatat, penggunaan QRIS di Jawa Tengah… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 15 November 2024, masih ditutup… Read More