BI: Capital Inflow Minggu Pertama Januari Capai Rp6,8 Triliun
Jakarta — Bank Indonesia (BI) mengaku masih terus menggenjot penerapan non-tunai atau cashless society bagi Indonesia. Menurut data BI sendiri hingga saat ini tercatat sistem pembayaran masyarakat yang masih menggunakan uang tunai masih cukup tinggi yakni sebesar 76%.
“Bila melihat data World Bank, pemakaian uang tunai di Indonesia masih tinggi 90% dan non tunai 10%. Sementara data BI sendiri terakhir kita survei non tunai naik 24% dan pemakaian tunainya 76%,” jelas Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Onny Widjanarko di Jakarta, Jumat 14 Desember 2018.
Onny menilai, angka yang tinggi tersebut masih sangat wajar seiring dengan angka inklusi keuangan yang belum tinggi. Oleh karena itu pemerintah dan regulator khususnya BI mengaku akan terus menggenjot angka tersebut.
“Karena inklusi keuangan kita masih kecil, di 2017 masih 49% inilah kenapa yang pengaruhi masih banyak yang menggunakan cash kalau gak punya rekening ya mereka gak bisa non tunai,” kata Onny.
Walau begitu pihaknya optimis masih dapat meningkatkan angka inklusi keuangan hingga tahun 2019 hingga mencapai 75% sesuai dengan target yang ditetapkan oleh pemerintah saat ini. (*)
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More