News Update

Pembangunan Bandara Yogja Harus Perhatikan Fasilitas Pendukung

Jakarta–Pembangunan bandar udara sebagai fasilitas transportasi publik harus memperhatikan fasilitas-fasilitas penunjang.

Direktur Utama Angkasa Pura I Sulistyo Wimbo S. Hardjito mengatakan, perlu sinergi antara bandar udara dengan lingkungan serta fasilitas penunjangnya. Termasuk dalam pembangunan Bandara Baru Yogyakarta yang direncanakan dapat beroperasi 2020 mendatang.

“Ke depan kita harus pikirkan bahwa bandara dan penunjangnya harus siap, termasuk di Jogja, jangan hanya pikirkan bandara. Bandara gak bisa berkembang sendiri karena yang dibutuhkan adalah aksesibilitas,” kata Wimbo di Jakarta, Kamis, 18 Agustus 2016.

Dia menyontohkan Bandar Udara Kualanamu di Medan yang kesulitan dijangkau karena sarana transportasi untuk menjangkau bandara masih kurang. Seperti diketahui, Bandara baru Yogyakarta dianggarkan menghabiskan nilai investasi Rp9,3 triliun dan ditargetkan beroperasi 2020 mendatang.

Ia juga menambahkan bandara dan fasilitas-fasilitas di bandara harus sesuai standar internasional. Standar bandar udara berbeda dibandingkan dengan standar di industri perekeretaapian, dan industri angkutan laut.

“Kalau bicara bandara maka tidak bisa dibedakan lagi bandara dalam negeri dan luar negeri. Karena standarnya internasional. Maka tidak bisa dibedakan antara standar bandara Indonesia dengan bandara internasional,” kata Wimbo.

Berbeda dengan industri perkeretapian yang menggunakan standar lokal. Sedangkan industri angkutan laut menggunakan standar internasional. Meski menggunakan standar internasional, namun tidak ada audit yang dilakukan terhadap kapal di Tanah Air.

“Kalau industri penerbangan ketat karena harus menggunakan standar internasional. Jadi kalau standar Amerika seperti itu maka standar di Indonesia ya seperti yang di sana,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan, untuk mencapai standar internasional itu terbilang tidak mudah. Perlu perjuangan yang keras karena berkaitan dengan pelayanan yang memadai kepada para pengguna. Tidak hanya itu, perlu ada sinergi antara pengelola bandara dengan pihak lain terkait untuk mencapai standar dimaksud. (*) Ria Martati

 

 

Editor: Paulus Yoga

Paulus Yoga

Recent Posts

BPS Laporkan Impor Susu RI Naik 7,07 Persen per Oktober 2024

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat volume impor susu Indonesia pada periode Januari-Oktober 2024 sebesar 257,30… Read More

9 mins ago

Laba BCA Digital Terbang 532,7 Persen per September 2024, Ini Pendorongnya

Jakarta - PT Bank Digital BCA (BCA Digital) berhasil mencatatkan kinerja keuangan impresif pada kuartal… Read More

21 mins ago

Kinerja Positif, Seabank Salurkan Kredit Rp50 Triliun Lebih per Kuartal III 2024

Jakarta - PT Bank Seabank Indonesia atau SeaBank kembali mencatat kinerja keuangan yang positif, ditandai… Read More

31 mins ago

Naik 16,54 Persen, Impor RI Oktober 2024 Tembus USD21,94 Miliar

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan impor pada Oktober 2024 sebesar USD21,94 miliar atau naik 16,54… Read More

43 mins ago

Bank Banten Ungkap Rencana Take Over Kredit ASN di Kabupaten Lebak dan Kota Serang

Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) berencana mengambil alih (take over)… Read More

60 mins ago

Ekspor RI Naik 10,69 Persen jadi USD24,41 Miliar di Oktober 2024

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor pada Oktober 2024 mengalami peningkatan. Tercatat, nilai ekspor Oktober… Read More

1 hour ago