Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa EFek Indonesia, Jakarta. (Foto: Erman Subekti)
Jakarta – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia mencatat pembagian dividen oleh perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2024 mencapai Rp364,2 triliun. Angka ini sekaligus menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah
Head of Proprietary Investment Mirae Asset, Handiman Soetoyo, menjelaskan bahwa nilai dividen tersebut mencakup dividen tahun buku 2023, termasuk dividen interim.
“Puncak musim dividen setiap tahunnya terjadi pada Maret hingga Juni dan sepanjang kuartal IV,” ungkap Handiman di Jakarta, 14 Januari 2025.
Baca juga: Mirae Asset Prediksi Total Pembagian Dividen 2025 Bakal Tembus Rp322,4 Triliun
Head of Proprietary Investment Mirae Asset, Handiman Soetoyo, mengatakan bahwa nilai dividen yang dibagikan pada 2024 tersebut mencakup dividen tahun buku 2023, termasuk dividen interimnya, di mana puncak musim dividen setiap tahunnya terjadi pada Maret-Juni dan di sepanjang kuartal IV.
Secara rinci, Handiman menyatakan bahwa dua perusahaan yang menyumbang pembagian dividen terbesar tahun 2024 adalah PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dengan nilai masing-masing Rp54,4 triliun dan Rp48,1 triliun.
“Dari sisi imbal hasil dividen (dividend yield), emiten pembagi dividen terbesar adalah ADRO sebesar 49,4 persen, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) 20,5 persen, dan PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) 19,8 persen,” ucap Handiman dalam paparannya di Jakarta, Selasa, 14 Januari 2025.
Baca juga: ADRO Umumkan Kurs Konversi Dividen Interim 2024, Segini per Sahamnya
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dengan setoran dividen yang besar dari BBRI beserta dividen perusahaan-perusahaan BUMN lain, setoran dividen perusahaan pelat merah ke pemerintah hingga November 2024 telah melebihi target yaitu senilai Rp86,4 triliun.
Dari jumlah tersebut, perusahaan BUMN yang sahamnya tercatat di bursa berkontribusi sebanyak 68,6 persen dari total dividen yang disetorkan kepada kas negara. Secara sektoral, BUMN perbankan masih dominan dengan kontribusi 57,4 persen.
“Mengingat target penerimaan dividen BUMN 2025 yang masih meningkat yaitu Rp90 triliun, kami meyakini BUMN yang listed akan tetap memberikan dividen yang besar tahun ini,” imbuhnya.
Baca juga: Wamen BUMN Cek Langsung Kesiapan SPKLU PLN Layani Kebutuhan Nataru
Adapun terkait pembagian dividen, Mirae Asset memproyeksi pada tahun 2025 besaran dividen yang dibagikan akan mencapai sebesar Rp322,4 triliun.
Didukung oleh lima saham yang dinilai akan menjadi penyumbang terbesar, antara lain PT BPD Jawa Timur Tbk (BJTM), BBRI, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Trans Power Marine Tbk (TPMA). (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More