Keuangan

Pemangkasan Suku Bunga BI, Investasi Industri Asuransi Masih Didominasi SBN

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti dampak pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebanyak empat kali sepanjang tahun ini terhadap investasi industri asuransi dan dana pensiun.

Dengan keadaan tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, mengatakan bahwa proporsi investasi asuransi saat ini didominasi pada instrumen Surat Berharga Negara (SBN).

“Saat ini proporsi investasi asuransi terdiversifikasi pada berbagai instrumen di mana SBN menjadi penempatan paling dominan 50,38 persen, diikuti penempatan pada deposito 25,8 persen dan saham 15,8 persen,” ujar Ogi dalam keterangan tertulis dikutip, Rabu, 17 September 2025.

Baca juga: Ekonom Ramal BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 5 Persen, Ini Alasannya

Tidak hanya itu, Ogi menyebut OJK juga telah menerbitkan berbagai ketentuan agar pengelolaan investasi mampu memberi hasil yang optimal diiringi dengan tata kelola yang baik dan penerapan manajemen risiko yang memadai. 

Menurutnya, perubahan variabel ekonomi utama, termasuk suku bunga, menjadi bagian dari pengelolaan investasi oleh berbagai pilar tata kelola di perusahaan baik manajemen, dewan komisaris, maupun komite-komite sehingga dapat memengaruhi perubahan/peralihan jenis investasi. 

“Prinsip asset matching liability menjadi pekerjaan yang secara berkelanjutan dilakukan pilar-pilar dimaksud dan menjadi bagian pengawasan OJK,” imbuhnya.

Baca juga: BI Diprediksi Tak Turunkan BI Rate, Pasca Purbaya Gantikan Sri Mulyani sebagai Menkeu

Adapun, data terakhir OJK terkait hasil investasi untuk asuransi jiwa masih mengalami pertumbuhan secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada posisi April 2025 sebesar 2,42 persen yoy menjadi Rp550,18 triliun. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

BEI Tekankan Kolaborasi dan Tanggung Jawab Bersama Bangun Masa Depan Hijau

Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More

5 mins ago

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

1 hour ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

1 hour ago

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

2 hours ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

2 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

3 hours ago