Categories: Moneter dan Fiskal

Pemangkasan BI Rate, Bangun Optimisme Pasar

Jakarta – Ekonom BNI Ryan Kiryanto sangat optimis kondisi ekonomi tahun ini akan jauh lebih baik dari tahun lalu.

Hal ini sejalan dengan sikap Bank Indonesia (BI), yang sebelumnya tahun 2015 punya pola pikir ingin menjaga stabilitas ekonomi, kini 2016, BI justru ingin lebih mendorong pertumbuhan ekonomi.

Sikap tersebut dinilai Ryan terlihat dari kebijakan yang telah dilakukan BI beberapa hari lalu, dalam memangkas suku bunga acuan hingga 25 bps.

“Optimis tahun ini jauh lebih baik. Driver-nya, ruang penyesuaian suku bunga BI terbuka namun tetap menjaga kehati-hatian. Selanjutnya menjalankan stabilitas nilai tukar rupiah sejalan dengan nilai fundamentalnya dalam memperbaiki suplay dan demain valas,” jelas Ryan diacara seminar yang diadakan Komunitas Wartawan Ekonomi di Ancol Jakarta, tadi malam.

Bahkan BI lanjutnya diyakini masih akan menurunkan BI rate hingga 2-3 kali masing-masing sebesar 25 bps. Upaya ini dilakukan BI sebagai respon dalam mendukung pertumbuhan sektor infrastruktur.

“Untuk mendukung pertumbuhhan, BI rate memang harus diturunkan, jelasnya.

Kini yang jadi tantanggannya lanjut Ryan yakni issu eksternal terkait sektor komoditas seperti minyak dan perkembangan ekonomi tiongkok.

Apa lagi Indonesia punya hubungan dagang kuat dengan Tiongkok. Tidak hanya Indonesia, bahkan semua negara juga punya hubungan kuat dengan negri tirai bambu. Sehingga perlambatan ekonomi tiongkok kini lebih menghawatirkan dibanding kondisi AS.

Seperti diketahui, pemerintah saat ini sudah terlihat tidak peduli dengan kondisi di luar, dan lebih peduli dengan kondisi pribadinya. Dalam artian pemerintah saat ini lebih fokus membangun pertumbuhan ekonomi dalam negri, tanpa melihat kondisi yang terjadi dari luar.

Oleh sebab itu untuk mengatasi hal tersebut pemerintah dinilainya kini harus fokus membenahi infrastruktur, karena Indonesia lebih bertumpu pada ekonomi domestik. Apalagi untuk membangun infrastruktur dibutuhkan anggaran hingga Rp5.519 triliun sampai 2019.

Ia pun memproyeksikan secara moderat, ekonomi Indonesia bisa tumbuh tahun ini ke level 5,3%. Angka ini tidak jauh dari asumsi BI yang punya proyeksi pertumbuhan ekonomi 2016 di level 5,2-5,6% dan world bank di level 5,5%. (*) Dwitya Putra

Apriyani

Recent Posts

Top! Fitur-fitur HUAWEI MatePad Pro 12.2 Mudahkan Kinerja Desainer Grafis

Jakarta - Raksasa teknologi asal Tiongkok, Huawei, merilis tablet terbaru, HUAWEI MatePad Pro 12.2 pada… Read More

59 mins ago

Jejak Panjang dan Ambisi Besar Bank-Bank Thailand di Pasar Indonesia

Jakarta - Jejak investor asal Thailand di pasar keuangan Indonesia sudah cukup panjang. Lebih dari… Read More

1 hour ago

GOTO Luncurkan Makan Bergizi Gratis, Targetkan hingga 3 Juta Porsi

Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) secara resmi meluncurkan program Makan Bergizi Gratis… Read More

2 hours ago

Sejak 2014, Geo Dipa Energi Beri Kontribusi Ratusan Miliar ke Negara

Bandung - PT Geo Dipa Energi (Persero) atau Geo Dipa, salah satu badan usaha milik… Read More

2 hours ago

IHSG Dibuka Rebound ke Level 7.304 Usai The Fed Pangkas Suku Bunga

Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (8/11), Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

3 hours ago

IHSG Diprediksi Lanjut Melemah, Analis Rekomendasikan 4 Saham Ini

Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More

4 hours ago