Ekonomi dan Bisnis

Pemahaman UKM Tentang Bisnis Inklusif Masih Minim

Jakarta – Pemerintah menyebut, pemahaman UKM tentang bisnis yang inklusif masih sangat minim. UKM lebih mengenal social entepreneur. Demikian disampaikan Victoria br. Simanungkalit, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi & UKM.

Tetapi, lanjut Victoria, dengan peran ISED, dan juga sejumlah program Kemenkop, UMK sedang menuju ke tahap bisnis yang inklusif. “Kita sedang menuju ke sana dengan program digitalisasi UKM. Digitaliasai juga diselaraskan dengan pemahaman akan bisnis yang berkelanjutan,” imbuhnya.

Di kesempatan yang sama, Leonardo Adypurnama Alias Teguh Sambodo, Direktur Industri, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bappenas menegaskan, ke depan untuk sebuah pembanguan berkelanjtan dengan bisnis yang inklusif, butuh peran dari banyak pihak, baik lembaga pemerintah, swasta, dan masyarkat.

“Karena kita melihat masih banyak keterbatasan bagi para pemuda, perempuan di daerah terkait dengan bagaimana memulai sebuah bisnis. Lalu kita juga berharap terbentuknya rantai pasok yang melibatkan masyarakat berpenghasilan rendah melalui proyek ISED. Tentu juga peran digitalisasi saat ini yang juga mendorong model inklusif bisnis dalam membentuk akses pasar dan kemitraan yang lebih luas bagi masyarakat,” jelas Teguh.

Dia menambahkan, sektor pariwisata menjadi fokus proyek ISED kali ini karena pekerja non formal mendominasi sektor pariwisata. Maka diperlukan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan para pekerja di sektor ini, mulai dari memahami kekayaan alam di wilayahnya, hingga membuat produk atau paket wisata untuk diteirma oleh agen atau wisatawan.

Principal Advisor Project ISED, Ruly Marianti mengatakan, proyek ISED berupaya menghadapi tantangan dari sisi permintaan (demand side) dengan berkerja secara erat dengan mitra dari sektor swasta, serta akademisi guna memastikan hasil capaian yang maksimal. Beberapa implementasi proyek ISED diarusutamakan dalam bentuk pengembangan keterampilan salah satunya menggunakan implementasi pendekatan bisnis inklusif kepada penerima manfaat, seperti karyawan mitra proyek dan juga masyarakat desa.

Adapun sejumlah kegiatan proyek ISED yang menggunakan pendekatan bisnis inklusif di sektor pariwisata berkelanjutan bersama mitra swasta dapat ditemui dalam bentuk: 1) wisata kebugaran bersama Martha Tilaar Group, 2) membuka peluang kegiatan wisata dan tujuan wisata bersama Panorama Group dan Wise Steps Travel, 3) mengembangkan potensi kopi bersama Indonesia Coffee Academy (ICA) di bawah naungan Anomali Group, 4) pembelajaran praktik pertanian kopi yang baik bersama Sustainable Coffee Platform Indonesia (SCOPI), 5) mengembangkan potensi lokal kuliner Lombok bersama Generasi Baru Dapur Indonesia (GBDI), serta 5) mengembangkan potensi tujuan wisata yang ramah lingkungan bersama di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika bersama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).

Ruly menambahkan, proyek ISED di Lombok telah memberi manfaat kepada lebih dari 300 orang yang akhirnya mendapatkan pekerjaan baru. Selain itu, lebih dari 1.700 orang menerima pelatihan yang inovatif untuk meningkatkan peluang kerja, termasuk di dalamnya, pemberdayaan lebih dari 5.000 masyarakat dan/atau pemilik usaha kopi lokal di kegiatan pelatihan e-learning barista.

Menurut Ruly, fokus pendampingan ISED adalah pembangunan manusia. Maka diharapkan dari semua pelatihan-pelatihan yang diberikan akan sangat membantu masyarakat untuk bertahan dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang sangat menghantam sektor pariwisata, juga menyiapkan bisnis yang lebih baik ke depan.

“ISED kali ini memang akan berakhir tahun depan. Tetapi kami sudah mengembangkan desain program ISED berikut. Kami akan menuju ke sektor energi. Pendekatannya kami masih melakukan pengembangan SDM, ini masih proyek ketenagakerjaan. Pengembangan ketrampilan di sektor energi ini dimaksudkan untuk menyiapkan transisi energi yang sudah dicanangkan pemerintah,” tutup Ruly.

*

Apriyani

Recent Posts

OJK Dorong Peningkatan Literasi Pasar Modal ke Anggota Polri

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan seluruh stakeholder pasar modal berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan… Read More

23 mins ago

Pinhome Buka Jalan di Pasar Properti IKN, Berikut Sasarannya

Jakarta - Ibu Kota Nusantara (IKN) kini menjadi salah satu pusat perhatian. Pembangunan yang terus… Read More

9 hours ago

Penurunan Suku Bunga Diprediksi Berdampak Positif bagi KPR

Jakarta - Tren penurunan suku bunga yang terjadi akhir-akhir ini disambut baik oleh berbagai kalangan,… Read More

9 hours ago

Moratorium Fintech Lending Belum Dibuka, Begini Tanggapan AFTECH

Jakarta - Sejak awal 2020, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan moratorium atau penutupan perizinan untuk… Read More

9 hours ago

Istana Pastikan Jokowi Hadir di Acara Pelantikan Prabowo-Gibran

Jakarta - Istana memastikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menghadiri pelantikan Prabowo dan Gibran sebagai… Read More

12 hours ago

BTN Sabet Penghargaan Annual Report Award (ARA) 2023

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu memegang piala Annual Report Award (ARA) 2023 yang diraih… Read More

12 hours ago