Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan hingga Juli 2023 terdapat 40 perusahaan asuransi yang belum memiliki aktuaris perusahaan. Pasalnya, ketersediaan tenaga aktuaris yang jumlahnya sangat sedikit menjadi pemicunya. Hal ini tentu menjadi peluang tersendiri bagi tenaga profesi tersebut.
Jika mengacu pada data sebelumnya yang disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas IKNB OJK Ogi Prastomiyono, masih 30 perusahaan asuransi yang belum memiliki aktuaris. Dengan demikian, bisa dikatakan jumlah perusahaan asuransi yang belum memiliki aktuaris bertambah 10 perusahaan.
Padahal, sesuai Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perasuransian, perusahaan asuransi wajib memiliki aktuaris. Sejalan dengan aturan tersebut, OJK pun melakukan enforcement di awal tahun ini agar perusahaan asuransi yang belum memiliki aktuaris segera memenuhinya.
Baca juga: Sebanyak 30 Perusahaan Asuransi Belum Miliki Aktuaris, Ternyata Ini Masalahnya
Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Mirza Adityaswara pun mengatakan bahwa, OJK akan berfokus untuk menjalankan enforcement atas regulasi terkait kepemilikan aktuaris perusahaan asuransi dan reasuransi sesuai dengan UU Perasuransian dan POJK.
“Dari sisi supply, OJK mendorong PAI (Persatuan Aktuaris Indonesia) untuk dapat berperan aktif dalam mendorong ketersediaan tenaga ahli aktuaria yang berkualitas, antara lain melalui penyelenggaraan ujian sertifikasi secara lebih rutin dan pelaksanaan kegiatan pelatihan yang berkelanjutan,” ucap Mirza dikutip, 4 Agustus 2023.
Masih banyaknya perusahaan asuransi yang belum memiliki aktuaris tersebut diakibatkan oleh ketersediaan tenaga kerja aktuaris yang jumlahnya masih sedikit, sehingga diperlukan biaya yang cukup besar untuk memiliki tenaga aktuaris bagi perusahaan asuransi.
Berdasarkan data dari PAI, Indonesia baru memiliki sekitar 51 persen aktuaris dari 3.000 jumlah aktuaris yang ditargetkan untuk memenuhi berbagai industri, khususnya pada industri asuransi baik umum maupun jiwa.
Padahal, profesi sebagai aktuaris sebenarnya cukup menjanjikan dari sisi rentang penghasilan. Hal ini karena kebutuhan akan jasanya saat ini sangat dicari dan dibutuhkan oleh perusahaan asuransi untuk memenuhi kewajiban dari UU Perasuransian dan POJK.
Karir bagi aktuaris dapat dimulai dari Actuarial Analyst dengan gaji berkisar Rp4-7 juta per bulan. Kemudian, karir tersebut dapat dilanjutkan menjadi Ajun Aktuaris dengan syarat telah lulus 5-7 ujian sertifikasi untuk meraih gelar Associate Soceties Actuary Indonesia (ASAI) dengan perolehan gaji Rp10-25 juta per bulan.
Tidak berhenti disitu, karir aktuaris masih dapat terus meningkat ke level Manager Actuary dengan gaji Rp38 juta per bulan dan mampu mencapai Rp50 juta per bulan jika memenuhi level Appointed Actuary.
Baca juga: Dari 78 Perusahaan Asuransi Umum, Baru Segini yang Telah Penuhi Ekuitas Rp500 Miliar
Namun, untuk menjadi seorang aktuaris terdapat beberapa hal yang harus dipenuhi, salah satunya telah memenuhi tingkat pendidikan strata-1 atau sarjana program studi sarjana aktuaria yang merupakan program studi disiplin ilmu yang menerapkan matematika dan statistika untuk menganalisis dan mengelola risiko, terutama dalam bidang asuransi baik asuransi umum dan jiwa, dana pensiun, investasi, hingga perbankan.
Setelah mendapatkan gelar tersebut, calon aktuaris masih harus melakukan ujian profesionalisme untuk mendapatkan tingkat Ajun Aktuaris (Associate) dan tingkat Aktuaris (Fellow), diantaranya sebagai berikut:
Tingkat Associate:
Tingkat Fellow:
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More