Jakarta – PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) dalam waktu dekat akan memasuki tahun ke 4 perusahaan tercatat di pasar modal. Anak usaha PT Pertamina (persero) ini dicatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 28 Mei 2018.
Empat tahun memang tergolong masih muda untuk sebuah perusahaan tercatat di BEI. Namun bagaimana dengan peluang saham TUGU kedepan? Apakah saham TUGU sudah masuk kategori murah?
Berdasarkan catatan, penawaran saham TUGU sendiri awal tercatat di BEI sebesar Rp3.850 per lembar saham. Artinya dengan harga saham TUGU per 5 April 2022 di Rp1.465, saham TUGU telah terdiskon sebesar 61,9% sejak awal IPO.
Harga tersebut memang tergolong menggiurkan. Pasalnya, jika ditelisik dalam waktu enam bulan terakhir, range harga saham TUGU terendah di Rp1.435 dan tertinggi di Rp2.030. Hal itu belum menghitung dividen yang rutin dibagikan perseroan setiap tahunnya.
Berdasarkan data RTI, TUGU tercatat rutin membagikan dividen kepada pemegang saham. Dimana tahun 2018 TUGU bagikan dividen Rp41,6, 2019 Rp77,4, dan 2020 Rp52,2/saham.
Apakah ini menjadi petanda sudah saatnya investor beli saham TUGU?
Seperti diketahui, prospek bisnis perusahaan kedepan, atau jangka panjang masih menjanjikan. Sinergi Tugu Insurance dengan induk perusahaan PT Pertamina (Persero) dan Anak Perusahaan masih menjadi salah satu prioritas dalam target memasarkan produknya.
Sementara untuk beberapa jalur distribusi dengan menggunakan platform digital yang saat ini berkembang pesat juga terus dibangun.
Di tengah tantangan dampak global pandemi Covid-19, Tugu Insurance sendiri masih berhasil mencatatkan laba konsolidasian tahun berjalan sebesar Rp229 miliar per akhir September 2021.
Performa positif Tugu Insurance itu dikontribusikan dari perolehan pendapatan underwriting sebesar Rp1,5 triliun, naik sebesar 7,5% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp1,4 triliun dan hasil investasi yang membukukan Rp233 miliar, atau naik sebesar 17,8% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp198 miliar.
Jika akhir tahun 2021, TUGU masih mencatatkan kinerja positif, bukan tidak mungkin TUGU akan kembali membagikan dividen kepada pemegang saham.
Terlebih jika dilihat dari Price Earning Ratio (PER) TUGU per 5 April 2022 sebesar 8,83 kali. Angka tersebut jauh lebih kecil dibandingkan perusahan sejenis, seperti Asuransi Maximus Graha Persada (ASMI) sebesar 27,41 kali dan Asuransi Bina Dana Arta (ABDA) sebesar 25,25 kali dan Lippo General Insurance (LPGI) 16,39 kali.
PER dikenal sebagai salah satu indikator terpenting di pasar modal. Definisi resminya kira-kira adalah suatu rasio yang menggambarkan bagaimana keuntungan perusahaan atau emiten saham (company’s earnings) terhadap harga sahamnya (stock price).
Artinya PER merupakan angka psikologis bagi value investor dimana PER yang kecil akan lebih menarik dibandingkan dengan PER tinggi. PER rendah ini disebabkan oleh laba per saham yang relatif tinggi dibandingkan dengan harga sahamnya, sehingga tingkat return-nya lebih baik dan payback period-nya lebih singkat lagi.
Tertarik beli saham TUGU? (*)
Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More
Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More
Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pengeluaran riil rata-rata per kapita masyarakat Indonesia sebesar Rp12,34 juta… Read More
Jakarta - Bank DBS Indonesia mencatatkan penurunan laba di September 2024 (triwulan III 2024). Laba… Read More